Pemain City, Kelechi Iheancho, berselebrasi usai mencetak gol ketiga timnya, dalam pertandingan Piala Liga Inggris di stadion Etihad, Manchester, 29 Oktober 2015. Michael Steele/Getty Images
TEMPO.CO, Jakarta - Investor Cina sepakat membeli 13 persen saham Manchester City dengan nilai US$ 400 juta. Ini pertama kalinya perusahaan di luar Inggris berkiprah di Liga Primer Inggris.
Konglomerat media Li Ruigang, dari China Media Capital (CCM), akan bergabung dengan dewan induk pemilik klub papan atas Liga Primer itu, sebagaimana dikutip dari laman South China Morning Post.
Kesepakatan itu akan mengikutsertakan para investor CMC Holdings dan City Football Group (CFG) sebagai perusahaan pemilik Manchester City, New York City, Melbourne City, dan saham minoritas di Yokohama F Marinos, serta sejumlah bisnis yang berkaitan dengan sepak bola.
Dalam pernyataan yang dirilis kemarin, beberapa pihak itu menyebutkan "kesepakatan dicapai setelah sejumlah pihak terlibat dalam diskusi untuk mencapai model strategi kerja sama dan kemitraan di antara mereka".
Nilai kesepakatan CFG mencapai US$ 3 miliar. Sheikh Mansour membeli City seharga 210 juta pound sterling pada 2008.
Sebelum tercapai kesepakatan, Abu Dhabi United Group--perusahaan investasi yang dimiliki konglomerat Uni Emirat Arab, Sheikh Mansour--merupakan pemegang saham mayoritas dalam CFG.
Li Ruigang, Ketua CMC, akan bergabung dengan badan CFG. "Sekarang sepak bola demikian menarik dan menjanjikan dalam perkembangan Cina," katanya dalam pernyataan yang dikeluarkan.
Dikenal sebagai Rupert Murdoch-nya Cina, Li merupakan salah satu konglomerat media di Cina daratan.
Pekan lalu, Direktur Komersial CFG Omar Barrada mengatakan kepada Post bahwa kelompok bisnisnya memiliki rencana besar di Cina.
Presiden Xi Jinping berkunjung ke sejumlah fasilitas yang dimiliki Manchester City beberapa waktu lalu dalam lawatannya ke Inggris.
Pada Oktober lalu, CMC mengeluarkan dana sebesar 8 miliar yuan untuk memperoleh hak siar bagi Liga Cina selama lima tahun.