Penyerang Bayern Munchen, Robert Lewandowski merayakan golnya ke gawang Olympiakos bersama rekan setimnya Arjen Robben dan Thomas Mueller pada pertandingan Grup F Liga Champions di Munchen, 25 November 2015. REUTERS/Michael Dalder
TEMPO.CO, Jakarta - Pertemuan Bayern Muenchen melawan Juventus di babak 16 besar Liga Champions dinilai sebagai babak final yang terlalu dini. Kedua tim dinilai layak bertemu di babak perempat final atau semifinal.
Wakil Presiden Juventus Pavel Nedved menyebut laga melawan Bayern Muenchen sebagai pertandingan yang bernilai sejarah tinggi. Nedved menyatakan, Bayern adalah salah satu tim yang difavoritkan menjadi juara Liga Champions. Karena itu, menurut dia, Juventus harus memanfaatkan waktu dua bulan yang ada untuk mempersiapkan laga itu.
"Ini adalah pertandingan yang penuh sejarah. Kami akan menghadapi salah satu tim favorit juara Liga Champions. Kami tahu itu, tapi kami akan mencoba peruntungan kami walaupun kami tahu betapa sulitnya pertandingan ini nantinya, kami akan menghadapi klub besar," ujarnya. "Masih ada dua bulan lagi sebelum pertandingan. Kami akan mencoba bersiap sebaik mungkin dan mencapai kondisi terbaik melawan Bayern," lanjut Nedved.
Secara sejarah, kedua tim sudah bertemu sebanyak 7 kali di Liga Champions. Baik Bayern maupun Juventus sama-sama mengantongi 3 kemenangan dari 7 laga itu, sedangkan satu pertandingan berakhir seri.
Bayern memiliki catatan sejarah menyenangkan pada musim 2012-2013 lalu. Setelah mengalahkan Juventus di babak perempat final, mereka menjadi juara Liga Champions musim itu. Arjen Robben dan kawan-kawan juga tak terkalahkan dalam empat pertemuan terakhir mereka melawan si Nyonya Besar, sebutan Juventus.
Pelatih Bayern, Josep Guardiola, tak mau jemawa menghadapi Juventus. Dia menyebut Juventus sebagai tim yang memiliki mental juara. Bahkan dia menilai kedua tim memiliki peluang sama besar untuk lolos ke babak perempat final.
"Ini akan jadi dua pertandingan besar. Juventus adalah salah satu tim terbesar di Eropa. Musim ini mereka memang tidak memulai kompetisi domestik dengan baik, tetapi saat ini mereka sudah kembali ke permainan terbaik mereka," ujarnya.
"Saya tidak bisa memperkirakan bagaimana performa kami pada Februari nanti. Juventus adalah salah satu lawan paling berat dalam undian, selain Paris Saint-Germain. Jika Anda mengatakan bahwa kesempatan kami adalah 50-50, sebutlah 50-50," lanjut mantan pelatih Barcelona itu.