Para pemain timnas Yunani berjalan meninggalkan lapangan setelah melawan Rep. Ceko pada pertandingan Grup A Euro 2012 yang dimenangkan oleh Rep. Ceko 2-1 di Wroclaw, Polandia (13/6). AP/Thanassis Stavrakis
TEMPO.CO, Jakarta - Para pesepak bola Yunani pada Selasa, 15 Desember 2015, batal melakukan pemogokan terencana pada pekan ini setelah menerima jaminan bahwa akan ada dana yang cair untuk mengkompensasi pemain-pemain yang dilepas oleh sejumlah klub karena masalah keuangan.
Presiden Asosiasi Pemain Sepak Bola Profesional Yunani (PSAP) Dionysis Dimopoulos mengatakan federasi negara itu dan dua liga teratas menyetujui pendanaan seusai pertemuan darurat.
"Itu adalah semangat solidaritas. Kami berbagi solusi terhadap masalah. Jaminan dana akan dioperasikan secepatnya dan akan membantu para pemain," ucap Dimopoulos.
Ia menuturkan pihaknya akan memonitor penggunaan dana tersebut dan mensyaratkan hak melakukan pemogokan jika hal itu tidak terwujud.
Asosiasi merencanakan aksi pemogokan yang dimulai pada pertandingan-pertandingan putaran ketiga Piala Yunani yang berlangsung 15-17 Desember dan berlanjut ke pertandingan-pertandingan Liga Super dan Divisi Dua pada 19-21 Desember 2015. Hal itu dilaporkan AFP.
Pemerintah Belanda menetapkan pada September mendatang akan menerbitkan uang baru dengan gambar Hendrik Johannes Cruijff (di Indonesia lebih dikenal sebagai Johan Cruyff), mantan pemain/kapten tim nasional Belanda. Sebagai pemain, Cruyff adalah motor terlaksananya pola total football yang diarsiteki pelatih Rinus Michels dan sempat bikin tercengang persepakbolaan dunia ketika dipraktikkan Michels dalam Piala Dunia 1974 di Muenchen, Jerman Barat. Saat itu Belanda berhasil masuk final, tapi dikalahkan Jerman Barat 1-2.
Pemerintah Belanda menetapkan pada September mendatang akan menerbitkan uang baru dengan gambar Hendrik Johannes Cruijff (di Indonesia lebih dikenal sebagai Johan Cruyff), mantan pemain/kapten tim nasional Belanda. Sebagai pemain, Cruyff adalah motor terlaksananya pola total football yang diarsiteki pelatih Rinus Michels dan sempat bikin tercengang persepakbolaan dunia ketika dipraktikkan Michels dalam Piala Dunia 1974 di Muenchen, Jerman Barat. Saat itu Belanda berhasil masuk final, tapi dikalahkan Jerman Barat 1-2.