Dikalahkan Arema, Surabaya United: Ada Masalah Luar-Dalam

Reporter

Sabtu, 19 Desember 2015 23:48 WIB

Gelandang Surabaya United, Evan Dimas (kiri) berebut bola dengan pemain Persela Lamongan Radikal Edialis (kanan) saat pertandingan babak penyisihan grup C Piala Jendral Sudirman di stadion Gelora Delta Sidoarjo, Jawa Timur, 27 November 2015. Surabaya United kalahkan Persela Lamongan dengan skor akhir 4-3 . TEMPO/Aris Novia Hidayat

TEMPO.CO, Yogyakarta - Pelatih Surabaya United, Ibnu Grahan, tak menyalahkan anak asuhnya yang kalah telak dengan skor 1-3 dalam laga penyisihan Piala Jenderal Sudirman (Piala Sudirman) melawan Arema Cronus di Stadion Maguwoharjo, Yogyakarta, Sabtu malam, 19 Desember 2015.

"Kami mengapresiasi pemain yang rata-rata masih U-19 itu. Mereka mampu bertahan dengan bermain imbang saat babak pertama dan membalas satu gol saat babak kedua," ujar Ibnu usai pertandingan.

Ibnu mengakui, Surabaya yang didominasi pemain muda butuh pengalaman lebih banyak untuk menjamu tim macam Arema. "Ini jadi pelajaran penting, di tengah kepungan masalah luar dalam tim, kami tetap bisa tampil percaya diri meski belum maksimal," ujar Ibnu.

Kepungan masalah yang dimaksud Ibnu terjadi sejak di luar stadion hingga saat pertandingan. Kabar tewasnya dua pendukung Arema dalam bentrok dengan pendukung Surabaya, Bonek, pagi hari di Sragen sebelum pertandingan berimbas pada pemain Surabaya.

"Kami datang ke stadion dengan kondisi bus remuk dilempari pendukung mereka. Pemain dan official sangat khawatir," ujar Ibnu.

Pantauan Tempo, kedatangan tim Surabaya memang lebih mendapat pengawalan ketat aparat TNI. Bus yang membawa mereka bagian kaca depannya pecah. Informasi dari sejumlah petugas, kaca bus tim Surabaya pecah akibat lemparan batu meski tak ada pemain terluka. Dalam laga itu, Surabaya United bermain tanpa dukungan suporternya. Seluruh tribun stadion dibirukan Aremania.

"Kami sudah wanti-wanti sebelum pertandingan. Jika ada kericuhan, kami akan langsung tarik pemain. Jadi, selama pertandingan, pemain dibebani rasa khawatir," ujar Ibnu.

Ibnu menambahkan, masalah lain yang muncul adalah masih awamnya sejumlah official saat mengawal pemain. Saat babak kedua, pemain tengah Surabaya, Hardianto, tiba-tiba keluar lapangan karena mengeluh sakit di menit 70. Namun dia tidak segera diganti pemain lain. "Official tidak sigap karena memang masih kurang pengalaman," ujarnya.

Ibnu pun menuturkan, timnya tak tutup mata dengan musibah yang menimpa dua suporter Aremania yang tewas setelah bentrok dengan bonek di Sragen. "Semua pemain pasang pita hitam di lengan tanda duka cita. Kami berharap pada warga Surabaya yang cinta timnya, tidak ada lagi peristiwa seperti ini," ujar Ibnu.

Kekalahan Surabaya United diakui pula oleh Ibnu akibat dicoretnya sejumlah pemain inti oleh manajemen. Para pemain itu dicoret setelah diduga terlibat suap. Sejumlah pemain pilar Surabaya United itu antara lain Otavio Duttra, Pedro Javier, dan Jandri Pitoy.

PRIBADI WICAKSONO

Berita terkait

Aktivis Laporkan Pj Wali Kota Yogyakarta ke Gubernur DIY hingga Ombudsman, Ini Alasannya

3 hari lalu

Aktivis Laporkan Pj Wali Kota Yogyakarta ke Gubernur DIY hingga Ombudsman, Ini Alasannya

Koalisi Pegiat HAM dan Anti Korupsi melaporkan Pj Wali Kota Yogyakarta Singgih Rahardjo ke Gubernur DIY, Mendagri, KPK dan Ombudsman

Baca Selengkapnya

Hari Kartini, Yogyakarta Diramaikan dengan Mbok Mlayu dan Pameran Lukisan Karya Perempuan

11 hari lalu

Hari Kartini, Yogyakarta Diramaikan dengan Mbok Mlayu dan Pameran Lukisan Karya Perempuan

Para perempuan di Yogyakarta memperingati Hari Kartini dengan lomba lari dan jalan kaki, serta membuat pameran lukisan.

Baca Selengkapnya

Tak Hanya Malioboro, Tiga Kampung Wisata di Yogyakarta Ini juga Dilirik Wisatawan saat Libur Lebaran

14 hari lalu

Tak Hanya Malioboro, Tiga Kampung Wisata di Yogyakarta Ini juga Dilirik Wisatawan saat Libur Lebaran

Tiga kampung wisata di Kota Yogyakarta ini paling banyak didatangi karena namanya sudah populer dan mendapat sederet penghargaan.

Baca Selengkapnya

Mengintip Wahana Baru di Taman Pintar Yogyakarta saat Libur Lebaran

25 hari lalu

Mengintip Wahana Baru di Taman Pintar Yogyakarta saat Libur Lebaran

Dua alat peraga baru di Taman Pintar Yogyakarta di antaranya multimedia berupa Videobooth 360 derajat dan Peraga Manual Pump.

Baca Selengkapnya

Viral Karcis Parkir Resmi Ditempeli Tambahan Biaya Titip Helm, Dishub Kota Yogyakarta Bakal Bertindak

29 hari lalu

Viral Karcis Parkir Resmi Ditempeli Tambahan Biaya Titip Helm, Dishub Kota Yogyakarta Bakal Bertindak

Dalam foto yang beredar, terdapat tambahan karcis tidak resmi untuk penitipan helm yang membuat tarif parkir di Yogyakarta membengkak.

Baca Selengkapnya

BMKG Yogyakarta Keluarkan Peringatan Cuaca Ekstrem, Wisatawan Perlu Waspada saat ke Pantai

50 hari lalu

BMKG Yogyakarta Keluarkan Peringatan Cuaca Ekstrem, Wisatawan Perlu Waspada saat ke Pantai

Seorang wisatawan asing asal Hungaria juga dilaporkan sempat terseret ombak tinggi saat sedang melancong di Pantai Ngandong, Gunungkidul, Yogyakarta.

Baca Selengkapnya

Yogyakarta Tutup TPA Piyungan, Bagaimana Pengelolaan Sampah Destinasi Wisata Itu di Masa Depan?

55 hari lalu

Yogyakarta Tutup TPA Piyungan, Bagaimana Pengelolaan Sampah Destinasi Wisata Itu di Masa Depan?

Penutupan TPA Piyungan diharapkan bakal menjadi tonggak perubahan dalam pengelolaan sampah di Yogyakarta.

Baca Selengkapnya

Sokong Wisata Berkualitas, Yogyakarta Bentuk Ekosistem Kota Kreatif

57 hari lalu

Sokong Wisata Berkualitas, Yogyakarta Bentuk Ekosistem Kota Kreatif

Yogyakarta memiliki unsur 5K yaitu Kota, Korporasi, Komunitas, Kampung dan Kampus, yang jadi modal mewujudkan Yogyakarta sebagai Kota Kreatif.

Baca Selengkapnya

Bersama Baznas, Berkolaborasi Menghimpun Potensi Zakat

1 Maret 2024

Bersama Baznas, Berkolaborasi Menghimpun Potensi Zakat

Baznas hingga saat ini telah melakukan kolaborasi penuh dengan Lembaga Amil Zakat

Baca Selengkapnya

Mengenal Tradisi Selasa Wagen, Hari Saat Pedagang Malioboro Beristirahat dan Bersih Bersih

27 Februari 2024

Mengenal Tradisi Selasa Wagen, Hari Saat Pedagang Malioboro Beristirahat dan Bersih Bersih

Selasa Wagen di kawasan Malioboro berlangsung setiap 35 hari sekali merujuk hari pasaran kalender Jawa.

Baca Selengkapnya