TEMPO.CO, Jakarta - Sebuah insiden terjadi dalam upacara penutupan turnamen Piala Jenderal Sudirman. Seorang penerjun payung dari Tentara Nasional Indonesia tersangkut di atap Stadion Gelora Bung Karno, Jakarta, Minggu, 24 Januari 2016. Kejadian menegangkan itu terjadi sekitar pukul 18.50 WIB.

Saat itu, beberapa penerjun melakukan atraksi terjun payung dengan membawa bendera klub peserta turnamen. Diiringi lagu dari grup band Slank, sekitar lima penerjun pertama mendarat dengan mulus di tengah lapangan. Namun, salah satu penerjun tersangkut di atap, tepatnya di atas sektor 22.

Perhatian puluhan ribu penonton yang awalnya tertuju pada Slank, seketika teralihkan. Beberapa pasukan TNI sempat menyiapkan kasur pengaman untuk mengantisipasi jika sang penerjun jatuh. Sempat ada teriakan agar dia menjatuhkan diri. Namun, hal itu urung dilakukan karena tingginya atap GBK.

Seisi stadion pun dibuat tercengang menyaksikan tersebut. Tanpa dikomando, para penonton meneriakkan semangat bagi sang penerjun. "Bisa...bisa...bisa," ujar para penonton di stadion GBK, Ahad, 24 Januari 2016. Sekitar 30 menit kemudian, beberapa pasukan TNI naik ke atap untuk menyelamatkan rekan mereka.

Mereka mengulurkan sebuah tali untuk penerjun itu. Tepuk tangan penonton pun bergemuruh saat prajurit itu berhasil naik ke atap untuk menyelamatkan diri.

Hari ini, turnamen Piala Jenderal Sudirman memasuki tahap akhir. Partai final mempertemukan Semen Padang melawan Mitra Kukar. pertandingan tersebut disaksikan langsung oleh Presiden Joko Widodo. Beberapa pejabat negara lain juga tampak hadir dalam acara tersebut, antara lain Panglima TNI, Jenderal Gatot Nurmantyo.

FAIZ NASHRILLAH