Digilas Borneo, 5-2, Persela: Kami Masih Mencari Skema Tim
Editor
Setiawan Adiwijaya
Minggu, 7 Februari 2016 10:08 WIB
TEMPO.CO, Samarinda - Persela Lamongan harus menelan kekalahan pertamanya pada tur ke Kalimantan Timur saat melawat ke kandang Pusamania Borneo FC (PBFC). Pasukan Laskar Joko Tingkir kalah telak, 5-2 pada laga persahabatan yang di gelar di Stadion Segiri, Samarinda, Sabtu, 6 Februari 2016.
Pelatih Persela Lamongan, Didik Ludianto mengakui keunggulan tim tuan rumah lantaran memang unggul semuanya. Sementara Persela masih dalam rangka membangun skema tim sebagai persiapan.
"Sampai sekarang kami belum punya pemain, semua pemain yang ada malam ini semuanya trial, belum ada satu pun yang kontrak," kata Didik, usai laga.
Kemenangan Pusamania Borneo sudah dimulai sejak 2 menit laga dimulai. Penjaga gawang Persela Choirul Huda harus memungut bola dalam gawang setelah striker anyar Borneo, Lerby Elyandri menjebol gawang.
Selanjutnya gol lainya dicetak legiun asing Borneo, Edilson Tavarez da Silva Ia berhasil mencetak hatrick alias tiga gol sepanjang babak pertama, menit 11, 23 dab 32. Hingga wasit Khusnie meniup peluit babak pertama berakhir, skor 4-0 untuk tuan rumah.
Babak kedua dimulai, Persela Lamongan mengubah pola permainan. Berbeda dengan babak pertama, kali ini pasukan Didik lebih memberikan perlawanan. Berawal dari pelanggaran Diego Michiels yang masuk sebagai pengganti Gavin Kwan Adsit, Persela memperkecil ketertinggalan lewat titik putih.
Borneo yang unggul dalam penguasaan bola sepanjang pertandingan mampu membalas gol tersebut. Mengandalkan kecepatan punggawa mudanya,Borneo kembali membobol gawang Dwi Kuswanto, penjaga gawang pengganti Choirul Huda. Dibyo Febrian adalah pencetak gol kelima untuk Borneo.
Gol penutup laga di cetak legiun asing Lamongan, Mamadou setelah terjadi kemelut di depan gawang Galih Sudaryono. Skor 5-2 bertahan hingga laga usai.
Didik Ludianto mengaku bukan hasil akhir yang diinginakn. Melainkan melihat kemampuan pemain yang akan dipersiapkan untuk turnamen Indonesia Super Competion. Dia berterima kasih dwehan Borneo karena sudah memberikan gambaran sesungguhnya terhadap skuadnya.
"Tentu ini jadi pelajaran berharga bagi kami sebagai bahan evaluasi kedepan," kata Didik.
Sementara itu, asisten pelatih Borneo, Jaino Matos mengatakan dengan kemenangan ini dirinya bisa mengukur kemampuan pemain khususnya untuk performa dan fisik.
"Memang ada progres secara tim, tapi tentu perlu ada penambahan hingga turnamen bergulir," kata Jaino Matos.
Sementara, Edilson Tavares mengaku sangat termotivasi dengan suporter Borneo yang mengawal laga hingga akhir. Suasana ini berbeda jika dibanding dengan di Brasil. Menurutnya, laga ujicoba di Brasil tak seramai di Indonesia.
"Saya sangat termotivasi bermain, meski hanya ujicoba tapi dukungan suporter luar biasa, sangat berbeda dengan di Brasil," kata Edilson.
FIRMAN HIDAYAT