TEMPO.CO, Jakarta - Mantan pelatih Persija Jakarta, Iwan Setiawan, menyarankan pemegang hak suara di PSSI mengalah serta menuruti keinginan pemerintah menggelar kongres luar biasa (KLB) jika memang hal itu menjadi salah satu syarat pencabutan sanksi pembekuan PSSI.
"Saya melihat sekarang ini ada dua kelompok, yang satu setuju digelar KLB dan satunya tidak setuju. Tentu ada alasan-alasan dari keduanya mengenai sikap itu," kata Iwan Setiawan yang ditemui di Samarinda, Kalimantan Timur, Jumat.
Iwan Setiawan mengakui, untuk menggelar KLB, ada syarat-syarat yang harus dipenuhi, antara lain terjadi pelanggaran statuta dan ada usul dari dua pertiga pemilik hak suara PSSI. "Saran saya, sebaiknya pemilik suara mengalah saja karena sekarang ini kita sedang berhadapan dengan orang-orang yang sedang sakit. Jadi, ya, diikuti sajalah," ujar Iwan tanpa merinci maksud dari pernyataannya.
Menurut pelatih yang pernah menangani PBFC Samarinda itu, lebih baik mengalah atau mundur satu langkah untuk mencapai tujuan yang lebih besar ke depannya. "Semua pelaku dan insan sepak bola di Tanah Air sangat berharap sanksi pembekuan PSSI bisa segera dicabut, sehingga kondisi persepakbolaan nasional kembali normal seperti dulu. Semakin berlarut-larut konflik, semakin banyak lagi yang dirugikan," tuturnya.
Ketua Komite Ad-Hoc Agum Gumelar di Jakarta, Kamis malam, 25 Februari 2016, mengatakan KLB PSSI dapat dilaksanakan ketika persyaratannya terpenuhi. "Jangankan enam bulan, KLB bahkan dapat digelar tiga bulan lagi asalkan persyaratannya terpenuhi," ucapnya.
Pelaksanaan KLB PSSI menjadi salah satu syarat yang ditetapkan Kementerian Pemuda dan Olahraga jika sanksi pembekuan organisasi yang mengatur sepak bola nasional tersebut ingin dicabut. Agum Gumelar, yang juga mantan Ketua Umum PSSI, menjelaskan beberapa syarat yang harus dipenuhi, antara lain adanya permintaan dari dua pertiga pemegang hak suara PSSI atau 50+1 anggota PSSI menginginkan KLB.
Namun syarat tersebut akan dianggap sah apabila kelak juga mendapat persetujuan dari Federasi Sepak Bola Dunia (FIFA) dan Federasi Sepak Bola Asia (AFC). "Jadi bukan tim transisi yang mengatur KLB, tapi dari PSSI yang menjadikan KLB ini sah," katanya.
ANTARA
Berita terkait
Merugi Bersama Pembatalan Piala Dunia U-20 di Indonesia
7 April 2023
Berbagai sektor kehilangan peluang meraup cuan karena batalnya Piala Dunia U-20 di Indonesia. Potensi uang yang hilang diperkirakan Rp 150 triliun.
Baca SelengkapnyaBerdirinya PSSI Bermula Semangat Menentang Kolonial Belanda
17 Februari 2023
PSSI terbentuk di Yogyakarta pada 19 April 1930
Baca SelengkapnyaKetum PSSI Iwan Bule Menjawab Soal Desakan Mundur dalam Tragedi Kanjuruhan
14 Oktober 2022
Jawaban Ketum PSSI Iwan Bule Soal Desakan Mundur, Sanksi FIFA, dan Temuan Soal Tragedi Kanjuruhan
Baca SelengkapnyaKongres PSSI Digelar Sabtu Ini 29 Mei, Bahas Dua Agenda Utama
29 Mei 2021
Kongres biasa PSSI digelar di salah satu hotel di Jakarta, Sabtu, 29 Mei 2021, mulai pukul 14.00 WIB.
Baca SelengkapnyaHUT ke-91 PSSI dan Karangan Bunga di Patung Soeratin Sosrosugondo
19 April 2021
PSSI menghormati sejarah perjalanan perkembangan federasi persepakbolaan Indonesia dengan meletakkan karangan bunga di patung Soeratin.
Baca SelengkapnyaBegini Jejak kontroversial Nurdin Halid di Kancah Sepak Bola Nasional
11 Februari 2021
Nurdin Halid mendapat gelar Doctor Honoris Causa Unnes. Begini jejaknya yang kontroversial di sepak bola nasional.
Baca SelengkapnyaPSSI Gelar Rapat Exco Rabu, Putuskan Nasib Kompetisi Liga 1 dan Liga 2
19 Januari 2021
PSSI akan membahas dua agenda, termasuk nasib kompetisi, dalam rapat Komite Eksekutif (Exco) yang digelar secara virutal pada Rabu.
Baca SelengkapnyaPSSI Akan Gelar Kongres Tahunan Pada 27 Februari 2021
26 Desember 2020
PSSI dijadwalkan akan menggelar kongres tahunan pada 27 Februari 2021 yang akan dilakukan secara virtual.
Baca SelengkapnyaFIFA Datangi PSSI Terkait dengan KLB, Ini Hasilnya
12 April 2019
PSSI berkonsultasi dengan Federasi Sepak Bola Internasional (FIFA) di Jakarta terkait kongres luar biasa (KLB).
Baca SelengkapnyaAndik Sebut Persiapan Timnas Piala AFF 2018 Kurang Panjang
24 November 2018
Pemain sayap kawakan, Andik Vermansah, mengatakan persiapan timnas Indonesia untuk Piala AFF 2018 sangat minim sekali.
Baca Selengkapnya