Pelatih baru Real Madrid, Rafael Benites menghadiri konferensi pers di stadion Santiago Bernabeu, Madrid, Spanyol, 3 Juni 2015. Menjadi pelatih Real Madrid, Benitez berencana akan memboyong 4 pemain, yakni David de Gea, Paul Pogba, Marco Verratti dan Raheem Sterling. (AP Photo)
TEMPO.CO, Jakarta - David Moyes dan Rafael Benitez disebut-sebut sebagai kandidat pelatih Newcastle United. Pelatih Newcastle, Steve McClaren, terancam dipecat karena mereka kini terjerumus ke zona degradasi Liga Primer.
Newcastle menelan lima kekalahan dari enam laga terakhir di Liga Inggris. Yang terakhir, mereka kalah 1-3 di kandang mereka sendiri pada Sabtu kemarin dari Bournemouth.
Kepada Direktur Klub Lee Charnley, McClaren menginginkan kesempatan untuk membenahi permainan anak asuhnya dan meyakinkan Charnley bahwa dialah orang yang tepat menangani klub itu.
Namun McClaren tetap menyerahkan keputusan akhir di tangan pemilik Newcastle, Mike Ashley. Dengan sepuluh pertandingan tersisa, menurut Charnley, sekarang adalah kesempatan terakhir Newcastle untuk melakukan perubahan manajerial. Dengan terancamnya Newcastle terdegradasi dari Liga Primer, posisi Charnley sendiri juga terancam.
Fan Newcastle sendiri ingin melihat Benitez, yang saat ini menganggur setelah dipecat Real Madrid, menangani klub yang bermarkas di Gallowgate itu. Namun Ashley ragu Benitez tertarik melatih Newcastle.
Dia pun menyarankan Moyes, yang merupakan mantan manajer Everton, Manchester United, dan Real Sociedad itu, untuk menangani Newcastle. Menurut Ashley, Moyes akan lebih tertarik untuk melatih Newcastle ketimbang Benitez.
Kandidat pelatih lain yang dilirik Newcastle adalah Brendan Rodgers, mantan pelatih Liverpool, serta mantan pelatih Leicester City, Nigel Pearson. Sebelumnya, Pearson juga pernah menjadi asisten manajer di St. James' Park di bawah Glenn Roeder dan Sam Allardyce.
McClaren yang masih memiliki dua tahun kontrak di Newcastle bersikukuh tidak akan mengundurkan diri. "Tentunya saya tidak akan menyerah. Saya tidak ingin menyerah. Saya tidak memiliki keraguan sedikit pun. Namun keputusan tidak berada di tangan saya, tapi orang lain," katanya.