Menpora Imam Nahrawi (kiri) didampingi Deputi V Bidang Harmoninasi dan Kemitraan Kemenpora Gatot S. Dewa Broto (kanan) menunjukkan Buku Cetak Biru dan Peta Jalan tentang Persepakbolaan di Indonesia usai mengumumkan nama-nama yang tergabung dalam tim transisi PSSI di Jakarta, 8 Mei 2015. ANTARA/Widodo S. Jusuf
TEMPO.CO, Jakarta - Tim Transisi PSSI bentukan Kementerian Pemuda dan Olahraga mengundang semua klub sepak bola pada Jumat, 11 Maret 2916. Tim Transisi akan menyampaikan tata kelola sepak bola pada masa mendatang. Jika semua klub yang diundang setuju dengan tata kelola yang dipaparkan, tim tersebut akan menggelar kompetisi.
Anggota Tim Transisi, Cheppy T. Wartono, mengatakan persoalan yang utama dalam tata kelola sepak bola ada pada pengelolaan klub. “Klub tak mandiri, jadi bisa dikendalikan pihak-pihak tertentu,” ucapnya saat dihubungi, Kamis, 10 Maret 2016.
Ketidakmandirian ini, ujar Cheppy, salah satunya karena kemampuan finansial yang tak mumpuni dari sebuah klub. Selain itu, pelanggaran yang dilakukan klub, tutur Cheppy, antara lain tak membayar pajak dan tak punya akte sebagai perusahaan terbatas.
Menurut dia, undangan untuk klub-klub besok tak berhubungan dengan putusan Mahkamah Agung terkait dengan PSSI. Ia mengatakan rencana mengundang klub-klub sudah dibuat sejak pekan lalu. “Saya enggak tahu bahwa MA mau putuskan itu kemarin,” ucap Cheppy.
Cheppy yakin klub-klub Indonesia Super League akan keberatan dengan tata kelola yang dibuat Tim Transisi. Namun, tutur dia, klub-klub ISL mau-tak mau harus menelan pil pahit jika ingin sehat. “Kalau mulanya saja salah, sampai kapan pun akan salah,” katanya. TRI ARTINING PUTRI
Menpora Amali Sambut Baik UPI Dirikan Fakultas Kedokteran Olahraga
28 Januari 2022
Menpora Amali Sambut Baik UPI Dirikan Fakultas Kedokteran Olahraga
Menpora Zainudin Amali juga memberikan pesan khusus kepada Rektor UPI agar membuat jurusan manajemen olahraga yang lulusannya bisa menjadi pengelola cabang olahraga