TEMPO.CO, Jakarta - Harry Redknapp setuju untuk bertindak sebagai pelatih timnas Yordania untuk pertandingan kualifikasi Piala Dunia melawan Bangladesh dan Australia pada bulan ini, kata mantan manajer Tottenham Hotspur itu kepada media Inggris.
Pria 69 tahun itu mengisi peran mentor di klub Championship Derby pada Rabu dan akan mengombinasikan posisi tersebut dengan membantu Yordania, meninggalkan Inggris menuju Timur Tengah setelah "derby" lokal melawan Nottingham Forest pada Sabtu.
Redknapp mengatakan ia setuju untuk membantu ketua asosiasi sepak bola Yordania Pangeran Ali bin Al Hussein, yang kalah pada pemilihan presiden FIFA yang dimenangi Gianni Infantino asal Swiss bulan lalu.
"Itu akan menjadi beberapa pekan yang berat, tentu saja," ucapnya kepada surat kabar The Sun.
"Saya merupakan teman Pangeran Ali dan menginginkan ia menggantikan Sepp Blatter. Ia menanyakan kepada saya apakah saya dapat melatih tim untuk beberapa pertandingan dan saya setuju."
"Saya akan pergi ke pertandingan melawan Forest dan kemudian langsung menuju ke London untuk terbang ke Yordania. Itu adalah waktu yang sibuk namun saya merindukan banyak terlibat di sepak bola."
Yordania, yang saat ini diarsiteki pelatih sementara Abdullah Abu Zema, akan bermain melawan Bangladesh di Amman pada 24 Maret dan melawan "Socceroos" di Sydney lima hari kemudian.
Yordania tertinggal dua angka dari Australia di Grup B putaran kedua kualifikasi Asia untuk Piala Dunia 2018, di mana dua tim teratas dari masing-masing grup melaju ke putaran ketiga, ketika empat tiket ke Rusia akan diperebutkan.
Rekan Redknapp sesama mantan pelatih Queens Park Rangers Ray Wilkins tahun lalu memimpin Yordania pada Piala Asia di Australia, di mana mereka tersingkir di fase grup. Demikian laporan Reuters.
ANTARA
Berita terkait
Fernando Morientes Pajang Trophy Liga Champions di Indonesia, Bicara Fanatisme Suporter Tanah Air
1 hari lalu
Fernando Morientes singgung bagaimana kegilaan penggemar sepak bola Indonesia yang rela menonton Laga Liga Champions tengah malam.
Baca SelengkapnyaPiala Asia U-23: Pelatih Yordania Kecewa, tapi Akui Timnas Indonesia U-23 Layak Menang
6 hari lalu
Pelatih Yordania, Abdallah Abu Zema, kecewa berat usai menelan kekalahan dari Timnas Indonesia U-23 pada laga terakhir Grup A Piala Asia U-23 2024.
Baca SelengkapnyaDetik-detik Laga Timnas Indonesia Vs Yordania di Piala Asia U-23, Siapa Lolos dari Lubang Jarum?
6 hari lalu
Pelatih timnas Yordania-U23 Abdallah Abu Zema menilai timnas Indonesia U-23 Indonesia adalah yang lawan sulit. Siapa keluar sebagai pemenang?
Baca SelengkapnyaTimnas U-23 Indonesia vs Yordania, Marselino Ferdinan: Mental Kami Menang, Bukan Imbang Atau Kalah
7 hari lalu
Marselino Ferdinan menegaskan para pemain timnas U-23 Indonesia tetap ingin meraih kemenangan saat melawan Yordania di Piala Asia U-23 2024.
Baca SelengkapnyaPiala Asia U-23: Ivar Jenner Ungkap Kondisi Terkini Timnas U-23 Jelang Laga Indonesia vs Yordania
8 hari lalu
Ivar Jenner menjalani latihan terpisah menjelang laga Timnas U-23 Indonesia vs Yordania di Piala Asia U-23 2024.
Baca SelengkapnyaYordania Tegaskan Wilayah Udaranya Bukan Medan Tempur Iran-Israel
8 hari lalu
Pemerintah Yordania menegaskan bahwa wilayah udaranya tidak boleh menjadi medan tempur antara Iran dan Israel.
Baca SelengkapnyaErick Thohir: Transformasi Sepak Bola Indonesia Masih Butuh Waktu
8 hari lalu
Erick Thohir mengatakan PSSI melakukan sinkronisasi program kompetisi berjenjang sehingga mampu menciptakan komposisi Timnas Indonesia yang merata.
Baca SelengkapnyaKata Pelatih Ilidio Vale, Timnas Qatar Pantas Lolos ke Perempat Final Piala Asia U-23 2024
8 hari lalu
Pelatih Timnas Qatar U-23 Ilidio Vale menyebut para pemainnya pantas lolos ke babak perempat final Piala Asia U-23 2024 usai mengalahkan Yordania.
Baca SelengkapnyaDaftar Negara Arab yang Prihatin atas Serangan Iran ke Israel
10 hari lalu
Sejumlah negara arab menunjukkan keprihatinan pada Israel saat rudal-rudal Iran menyerang negara tersebut.
Baca SelengkapnyaSurvei: 74% Warga Israel Tentang Serangan Balik terhadap Iran
10 hari lalu
Hampir tiga perempat responden survei Universitas Hebrew Israel melihat perlunya mempertimbangkan tuntutan politik dan militer dari sekutu soal konfli
Baca Selengkapnya