Menpora Persilakan Kompetisi Sepak Bola Bergulir, Asal....

Reporter

Rabu, 23 Maret 2016 18:25 WIB

Menteri Pemuda dan Olahraga, Imam Nahrawi menjawab pertanyaan wartawan usai menghadap Presiden Joko Widodo di Istana, Jakarta, 24 Februari 2016. Rencananya satu-dua hari kedepan pemerintah akan mengumumkan status PSSI. TEMPO/Aditia Noviansyah

TEMPO.CO, Jakarta - Menteri Pemuda dan Olahraga Imam Nahrawi tak mau menanggapi soal adanya pertemuan Asosiasi Provinsi (Asprov) Persatuan Sepak Bola Seluruh Indonesia (PSSI) pada Senin lalu di Jakarta. Pemerintah, kata dia, mendukung keinginan mereka yang ingin menggelar kompetisi sepak bola profesional, amatir, hingga kelompok umur, asalkan ada reformasi yang ditawarkan.

Menteri Imam tidak mempermasalahkan nama kompetisi yang akan digulirkan, baik Indonesia Super Competition (ISC) atau Indonesia Super League (ISL). "Semua liga akan menjadi pertimbangan pemerintah, asal reform. Artinya, semua direformasi, transparansi ada, keterlibatan semua pemain ada, karena semua itu diikat dalam kontrak," ujar dia, di kantornya, Rabu, 23 Maret 2016.

Ia juga menegaskan perlunya klub mendapat jaminan terhadap kenyaman mereka, yaitu melalui adanya pembagian yang merata antara klub dengan operator. "Demikian pula sponsor juga lega karena mendapat pertanggungjawaban," imbuhnya. "Suporter juga merasa nyaman menonton karena ter-cover keamananya. Ke depan suporter harus punya saham di klub."

Staf Khusus Bidang Olahraga Kemenpora M Khusen Yusuf menambahkan apa pun nama liganya nanti tetap harus mengedepankan prinsip tata kelola sepak bola dengan baik. "Kalau hanya mengulang sebelum-sebelumnya, hak pemain nggak jelas, kontrak pemain juga tidak jelas, hak klub tidak dipenuhi, itu sama saja," kata Khusen saat ditemui terpisah, Rabu, 23 Maret 2016.

Kemenpora, menurut Khusen, berupaya mendorong klub agar menjadi bagian dari steak holder yang harus dibangun agar lebih sehat. Operator kompetisi, ia menambahkan, juga harus bertanggung jawab terhadap klub sebagai instrumen pembinaan dan industri. "Pemerintah prinsipnya akan memberi ruang pada penyelenggaraan kompetisi apabila syrat-syarat dipenuhi, pembagian keuntungan lebih fair," tuturnya.

Tak hanya kompetisi untuk klub profesional, menurut Khusen, pemerintah juga ingin kompetisi klub amatir maupun kelompok umur juga digulirkan. Alasannya, dari kompetisi kelompok umur akan muncul bibit-bibit pemain sepak bola masa depan.

"Intinya kasih dulu penjelasan ke pemerintah kompetisi seperti apa yang akan digulirkan PSSI. Tetapi tetap nantinya harus diverifikasi BOPI (Badan Olahraga Profesional Indonesia) atau Kemenpora sebagai penanggung jawab keolahragaan," kata Khusena.

Menurut Khusen, dari beberapa turnamen yang sudah digelar seperti Piala Presiden, Piala Jenderal Sudirman, dan Piala Bhayangkara yang saat ini bergulir, itu bisa menjadi raw model bagaimana sepak bola dikelola lebih fair. "Tapi tentu saja kompetisi penuh itu lebih besar skalanya," ujarnya.

Pertemuan Asprov PSSI se-Indonesia di Hotel Sultan, Jakarta, Senin, 21 Maret 2016, menyepakati lima poin penting yang memuat sikap mereka terhadap perkembangan situasi sepak bola di Indonesia. Meski Ketua Umum PSSI, La Nyalla Mattalitti sudah ditetapkan sebagai tersangka dalam kasus dugaan korupsi dana hibah di Kamar Dagang dan Industri Indonesia (Kadin) Jawa Timur, mereka tak ingin menggelar Kongres Luar Biasa.

Dalam kesepakatan yang mereka sebut 'Deklarasi Jakarta', mereka menegaskan tetap mendukung pengurus PSSI hasil KLB tahun lalu yang menetapkan La Nyalla sebagai Ketua Umum. Selain itu mereka menginginkan PSSI kembali menggelar kompetisi profesional, amatir, maupun kelompok umur.

Kepala Komunikasi Kemenpora Gatot S Dewa Broto, mengatakan sebenarnya Kemenpora diundang hadir dalam pertemuan Asprov tersebut. Namun, kata Gatot. karena masih berada di Australia, tidak bisa hadir. "Kami menghormati apa pun hasilnya, kami juga tidak mau ikut campur tangan," ujar dia, Rabu, 23 Maret 2016.

Terkait keinginan Asprov PSSI menggelar kompetisi, Gatot mengatakan pemerintah tidak menghalangi. Tetapi ia mengingatkan tetap harus diverifikasi BOPI. "BOPI masih sah," kata Gatot.

RINA WIDIASTUTI

Berita terkait

Imam Nahrawi Bebas Bersyarat dari Lapas Sukamiskin dan Wajib Lapor ke Bapas

2 Maret 2024

Imam Nahrawi Bebas Bersyarat dari Lapas Sukamiskin dan Wajib Lapor ke Bapas

Imam Nahrawi bebas dengan status bersyarat dan masih harus wajib lapor hingga 5 Juli 2027.

Baca Selengkapnya

Gebyar Diskon Remisi Napi Korupsi Sepanjang 2023, Terakhir Rombongan Juliari Batubara Dikorting 1 Bulan

5 Januari 2024

Gebyar Diskon Remisi Napi Korupsi Sepanjang 2023, Terakhir Rombongan Juliari Batubara Dikorting 1 Bulan

Sejumlah napi korupsi dapat remisi selama 2023. Koruptor dapat remisi tak perlu jadi justice collaborator dan bayar lunas denda serta uang pengganti.

Baca Selengkapnya

Tak Hanya Syahrul Yasin Limpo, Empat Menteri ini Mengundurkan Diri Saat Terseret Kasus Korupsi

9 Oktober 2023

Tak Hanya Syahrul Yasin Limpo, Empat Menteri ini Mengundurkan Diri Saat Terseret Kasus Korupsi

Syahrul Yasin Limpo bukanlah yang pertama, lantas siapa saja menteri yang pernah mengundurkan diri karena kasus korupsi?

Baca Selengkapnya

Kilas Balik Kasus Korupsi Setya Novanto dan Imam Nahrawi, Napi Korupsi yang Dapat Remisi 17 Agustus 2023

18 Agustus 2023

Kilas Balik Kasus Korupsi Setya Novanto dan Imam Nahrawi, Napi Korupsi yang Dapat Remisi 17 Agustus 2023

Setya Novanto dan Imam Nahrawi mendapat remisi. Begini kasus korupsi Setnov dan eks Menpora itu.

Baca Selengkapnya

Setya Novanto dan Imam Nahrawi Dapat Diskon Masa Tahanan, Napi Korupsi Bisa Terima Remisi?

18 Agustus 2023

Setya Novanto dan Imam Nahrawi Dapat Diskon Masa Tahanan, Napi Korupsi Bisa Terima Remisi?

Setya Novanto merugikan negara hingga Rp 2,3 triliun, sedangkan Nahrawi hingga Rp 18,1 miliar. Sebagai napi koruptor, pantaskah keduanya dapat remisi?

Baca Selengkapnya

Pemerintah Beri Remisi Koruptor, TII: Tidak Ada Komitmen Untuk Perangi Korupsi

18 Agustus 2023

Pemerintah Beri Remisi Koruptor, TII: Tidak Ada Komitmen Untuk Perangi Korupsi

TII menilai remisi koruptor merupakan bukti lemahnya komitmen pemerintah terhadap pemberantasan korupsi.

Baca Selengkapnya

Napi Korupsi Lapas Sukamiskin Dapat Remisi di HUT ke-78 RI, Ada Setya Novanto dan Imam Nahrawi

18 Agustus 2023

Napi Korupsi Lapas Sukamiskin Dapat Remisi di HUT ke-78 RI, Ada Setya Novanto dan Imam Nahrawi

Napi korupsi yang ada di Lapas Sukamiskin Bandung menerima remisi di HUT ke-78 RI. Ada nama Setya Novanto dan Imam Nahrawi yang menerima remisi.

Baca Selengkapnya

5 Menteri Jokowi yang Terjerat Kasus Korupsi, 2 Di antaranya Menteri Sosial

27 Juli 2023

5 Menteri Jokowi yang Terjerat Kasus Korupsi, 2 Di antaranya Menteri Sosial

Pada dua periode pemerintahan Jokowi, setidaknya terdapat 5 menteri yang terjerat kasus korupsi, dari Juliari Batubara hingga Johnny G. Plate.

Baca Selengkapnya

PSSI Pernah Dibekukan FIFA 8 Tahun Lalu, Ini Penyebabnya

2 Juni 2023

PSSI Pernah Dibekukan FIFA 8 Tahun Lalu, Ini Penyebabnya

FIFA pernah membekukan PSSI pada akhir Mei 2015 lalu. Apa penyebabnya?

Baca Selengkapnya

Wajah 5 Menteri Jokowi Terjerat Kasus Korupsi, Juliari Batubara hingga Johnny G. Plate

21 Mei 2023

Wajah 5 Menteri Jokowi Terjerat Kasus Korupsi, Juliari Batubara hingga Johnny G. Plate

Sejumlah Menteri era Jokowi tersandung kasus korupsi termasuk Juliari Batubara dan Johnny G. Plate. Ini wajah mereka.

Baca Selengkapnya