Pemain Arema Cronus, Christian Gonzales (kanan), berebut bola dengan pemain Sriwijaya FC, Syaiful Indra Cahya (kiri), saat pertandingan babak semi final Piala Bhayangkara 2016 di stadion Kanjuruhan, Malang, 31 Maret 2016. TEMPO/Aris Novia Hidayat
TEMPO.CO, Malang - Manajemen Arema Cronus sedang menguji coba siaran Arema TV mulai bulan ini. Keberanian merambah bisnis pertelevisian ditujukan agar performa Singo Edan makin paten, sehingga bisa memikat hati investor dan para pemasang iklan.
Juru bicara Arema Cronus, Sudarmaji, mengatakan Arema TV digagas sejak dua tahun lalu sebagai mimpi dan ambisi menjadikan diri semaju klub-klub ternama Eropa, seperti Bayern Muenchen, Barcelona, Manchester United, Real Madrid, dan Liverpool, yang sudah lama memiliki stasiun televisi komersial sendiri.
Kehadiran Arema TV diharapkan bisa mendatangkan pendapatan besar, sehingga Arema Cronus dapat menghidupi diri sendiri. “Sekarang masih dalam tahap uji coba,” ucap Sudarmaji, Selasa malam, 12 April 2016.
Untuk sementara, siaran Arema TV baru bisa dinikmati melalui YouTube. Aremania dan pencinta sepak bola bisa menonton video-video eksklusif pertandingan Arema dan sesi latihan serta kegiatan para pemain. Direncanakan nantinya Arema TV menjadi televisi online yang bisa ditonton fan Arema lewat streaming.
Menurut bekas wartawan tersebut, pada masa depan, Arema harus menghadapi tantangan jangka panjang, yakni kemampuan mengelola hak siar. Dalam hal ini, Arema telah memulainya di Indonesia. Arema TV bakal menjadi bisnis baru dengan basis streaming berbayar untuk laga resmi dan uji coba.
“Kami memanfaatkan ketersediaan fasilitas streaming yang sekarang bisa didapat dengan murah. Sekarang media sosial juga menjadi kekuatan informasi. Banyak Aremania yang mendapatkan informasi tim uptodate dari media sosial, dan kami memanfaatkannya dengan video melalui Arema TV.”
Pengujicobaan Arema TV disesuaikan dengan program yang dibuat pelatih kepala Arema Cronus, Milomir Seslija alias Milo. Pelatih kepala berpaspor Bosnia ini meminta manajemen merekam setiap pertandingan Arema atau calon lawan untuk didokumentasikan. Begitu pula pendokumentasian kegiatan latihan dan pernak-pernik kegiatan para pemain yang ke depannya bisa dijual ke publik.
“Banyak aktivitas kami yang jarang dan bahkan tidak diketahui publik, terutama Aremania. Ke depan, kami akan mencari profit dari konsep berlangganan atau promo yang ditayangkan melalui Arema TV,” katanya.