Suasana salah satu ruangan Kantor PSSI yang telah selesai direnovasi di areal Stadion Utama GBK, Senayan, Jakarta, 2 Januari 2015. TEMPO/Dhemas Reviyanto
TEMPO.CO, Jakarta - Direktur Teknik Semen Padang Asdian berharap pembekuan Persatuan Sepak Bola Seluruh Indonesia bisa dicabut bertepatan dengan ulang tahun ke-86 pada Selasa ini, 19 April 2016. Hal itu ditujukan agar sepak bola Indonesia kembali bergairah.
"Masyarakat sepak bola berharap PSSI lebih baik lagi. Tapi bagaimana bisa lebih baik jika belum bisa bergerak karena dibekukan," ujarnya saat dihubungi Tempo, Senin, 18 April 2016.
Menurut Asdian, pemerintah dan PSSI harus kembali duduk bersama untuk menyelesaikan kisruh yang sudah terjadi beberapa bulan terakhir. Harus ada solusi untuk menyelesaikan masalah ini.
Sebab, kata Asdian, masyarakat sepak bola Indonesia merindukan kompetisi resmi, yang diakui FIFA. Sehingga klub bisa berlaga di turnamen internasional.
"Indonesia Soccer Competition masih dalam bentuk turnamen. Belum kompetisi resmi yang diakui internasional," ujarnya.
Menurut dia, jika kisruh bisa diselesaikan, PSSI bisa berbenah untuk menyusun program pengembangan sepak bola Indonesia. Terutama pembinaan pemain muda serta sarana dan prasarana sepak bola.
Sebab, kata Asdian, banyak daerah yang tak memiliki lapangan sepak bola yang memadai. Sehingga mereka sudah mengembangkan dirinya.
"Pemerintah dan PSSI bisa membuat program membangun lapangan di setiap daerah. Karena pengembangan sepak bola juga tergantung sarana dan prasarana," ujarnya.
Selain itu PSSI bisa membenahi lisensi wasit. Sebab berpengaruh terhadap permainan pemain di lapangan hijau.