Heboh, La Nyalla 'Muncul' di Peringatan Ulang Tahun PSSI
Editor
Yudono Yanuar Akhmadi
Selasa, 19 April 2016 18:24 WIB
TEMPO.CO, Jakarta - Ketua Umum PSSI La Nyalla Mattalitti, yang menjadi buron Kejaksaan dalam kasus dugaan korupsi, "muncul" dalam peringatan ulang tahun PSSI ke-86 di di Stadion Utama Gelora Bung Karno Senayan, Jakarta, Selasa, 19 April 2016. Namun, kemunculan dia dalam bentuk sambutan tertulis sembilan halaman.
Wakil Ketua Umum PSSI Hinca Panjaitan membacakan sembilan lembar surat dari La Nyalla. Ia membicarakan masalah terbentuknya Tim Sembilan oleh pemerintah yang mempunyai tugas mereformasi PSSI sampai dengan kondisinya. Namun tidak disebutkan dari mana La Nyalla menulis surat itu. Sebelumnya, La Nyalla disebut-sebut bersembunyi di Singapura.
"PSSI dituding tidak becus mengelola organisasi sepak bola. Bahkan PSSI dituduh sarang mafia bola, sarang pengatur skor dan semua tuduhan jahat terkait sepak bola. Kompetisi Liga Indonesia juga diganjal. Puncaknya tanggal 17 April 2015 Menpora mengeluarkan SK Pembekuan PSSI," katanya.
"Benarkan PSSI tidak becus mengelola sepak bola? Benarkan PSSI sarang mafia? Benarkan PSSI pengatur skor kompetisi? Siapakah pelakunya? Siapkan di antaranya anggota Komite Eksekutif PSSI terpilih di KLB Surabaya menjadi pelaku yang dituduhkan itu?" katanya lagi.
"Sebut saja siapa pelaku pengaturan skor di Komite Eksekutif PSSI yang kemarin terpilih di KLB Surabaya? Langsung saja tunjuk hidung. Siapa mafia bola dari 15 Komite Eksekutif PSSI ini. Tapi ingat, buktikan. Jangan asal menuduh dan memfitnah," katanya.
Menurut La Nyalla, tidak hanya dirinya dan pengurus yang merasa dizalimi, namun juga PSSI. Hasilnya banyak hal yang dirugikan juga. Timnas senior tidak bisa berlaga di kualifikasi pra piala dunia, timnas U-19 tidak bisa turun di AFF Championship hingga pelatih sepak bola dan wasit yang tidak bisa meneruskan program kursus lisensi.
"Tiba-tiba masalah diskusi tentang tata kelola sepak bola hilang dan muncul menjadi diskusi KLB PSSI untuk memilih pengurus baru. KLB dinilai bukan solusi. Pencabutan pembekuan dan pemerintah melaksanakan keputusan hukum dinilai sebuah keputusan yang tepat," kata La Nyalla.
Bergulirnya kompetisi Indonesia Soccer Championship serta divisi di bawahnya diharapkan menjadi perekat untuk mengakhiri kemelut persepakbolaan nasional. PSSI dan pemerintah diharapkan satu irama untuk mendorong ajang sepak bola profesional dengan baik.
Terkait masalah hukum yang membelitnya, La Nyalla menegaskan jika hal tersebut dalam kapasitas sebagai Ketua Kadin Jawa Timur dan ditetapkan tersangka oleh Kajati Jatim. Namun, penetapan tersebut dibatalkan di pra-peradilan meski akhirnya ia ditetapkan sebagai tersangka lagi dengan kasus sama.
"Biarlah perkara ini saya hadapi dan saya perjuangkan. Pengorbanan akan selalu ada. Saya mohon doa bapak ibu saudara sekalian agar kebenaran ditunjukkan oleh Yang Maha Kuasa," kata La Nyalla menutup sambutannya.
Wakil Ketua Umum PSSI Hinca Panjaitan mengatakan, sambutan tertulis Ketua Umum PSSI ini merupakan yang terbaik dan runtut. Dengan momen HUT PSSI ke-86 ini diharapkan semua permasalahan yang terjadi pada persepakbolaan nasional tuntas.
"Mendapatkan kartu kuning dari FIFA aja rasanya kayak gini. Apalagi kartu merah. Saya belum bisa menjelaskan. Yang jelas pada kongres FIFA Mei nanti kami akan berjuang agar sanksi tidak diperberat," ucap Hinca.
Dalam syukuran HUT PSSI ini juga dihadiri Ketua Dewan Kehormatan PSSI Agum Gumelar, anggota Komite Eksekutif PSSI, perwakilan KONI dan KOI, mantan pemain nasional, perwakilan klub dan Asprov hingga anak yatim dari salah satu yayasan di Cipulir.
ANTARA
BERITA MENARIK
Mempercantik Bibir dengan Selotip Bening
SNSD Menangis di Panggung Phantasia Jakarta, Mengapa?