Pelatih dan asisten pelatih Manchester United, Louis van Gaal (kedua kanan) dan Ryan Giggs (kanan) memperhatikan pertandingan Liga Champions antara Manchester United dan PSV Eindhoven di kandang MU, 26 November 2015. Action Images via Reuters/Carl Recine
TEMPO.CO, Jakarta - Louis Van Gaal mengatakan harapan pendukung Manchester United terlalu tinggi, sehingga menimbulkan kekecewaan yang dalam ketika MU cuma finis di posisi kelima dalam klasemen akhir Liga Utama Inggris.
Manchester United duduk di posisi kelima setelah mengalahkan Bournemouth 3-1 pada laga terakhir Liga Utama Inggris. MU mengoleksi 66 poin, sama seperti Manchester City tapi kalah selisih gol.
Van Gaal mengaku paham atas kekecewaan yang dirasakan fan MU. Namun ia meyakinkan bahwa tim sedang dalam masa transisi.
"Tentu saja (kecewa), karena harapan mereka sangat tinggi," kata Van Gaal, seperti dilansir Manutd.com seusai pertandingan melawan Bournemouth, Rabu pagi, 18 Mei 2016, WIB.
"Kami adalah tim dalam masa transisi, seperti yang saya ucapkan saat memulai di sini, di Manchester United. Namun mungkin saya harus menyampaikan pesan yang lebih jelas daripada yang saya telah dilakukan," ujar juru taktik asal Belanda itu.
Van Gaal menunjuk kurang tajamnya lini depan MU dan faktor cedera sebagai masalah tim pada musim ini.
"Lebih-kurang itu adalah masalah. Tapi saya pikir ada masalah pada cedera pemain yang kami hadapi pada November dan Desember lalu, terutama di dua posisi, dua posisi full-back. Itu sangat sulit saat itu," ucapnya.