Redknapp Sebut Southgate Tak Pantas Pimpin Tim Inggris

Reporter

Selasa, 28 Juni 2016 23:00 WIB

AP/Tim Hales

TEMPO.CO, London - Munculnya nama Gareth Southgate sebagai favorit pengganti Roy Hodgson untuk mengisi posisi pelatih kesebelasan Inggris merupakan hal yang “mengerikan”. Menurut mantan manajer sejumlah klub sepak bola Inggris, Harry Redknapp, Southgate belum pantas menempati posisi tersebut.

“Mengapa harus dia (Southgate) yang lebih difavoritkan ketimbang Steve Bruce dan Sam Allardyce, yang telah terbukti sebagai manajer,” kata Redknapp, mantan manajer klub Queen Park Rangers.

Southgate difavoritkan untuk menggantikan Roy Hodgson yang mundur setelah Inggris terdepak dari Piala Eropa 2016. Inggris ditaklukkan Islandia 1-2 pada babak 16 besar atau perdelapan final pada Senin malam, 27 Juni 2016.

Selain Southgate, mantan manajer tim Inggris pada Piala Dunia 1998, Glenn Hoddle, termasuk yang difavoritkan menggantikan Hodgson. Waktu itu Hoddle membawa Inggris hingga babak perdelapan final sebelum kalah adu penalti melawan Argentina.

Menurut Redknapp, Southgate difavoritkan karena sukses membawa tim usia di bawah 21 tahun memenangi turnamen “kelas kedua” di Toulon, Prancis, Mei lalu. “Saya suka Gareth Southgate, dia pemain (muda) yang hebat. Namun dia sudah membuat apa?” kata Redknapp.

Menurut dia, Hoddle lebih pantas menggantikan Hodgson ketimbang Southgate.

Ditanya soal Southgate yang tahu soal bagaimana Asosiasi Sepak Bola Inggris bekerja dan sistem sepak bola Inggris, Redknapp dengan ketus berkomentar: “Dia tahu sistem apa? Sistem bagaimana kalah? Dia tahu formula bagaimana kalah?”

Redknapp mengakui memilih pelatih menjadi kewenangan Asosiasi Sepak Bola Inggris, tapi ia mengingatkan agar tidak salah pilih seperti masa lalu. Ia mencontohkan saat dipilihnya Sven-Goran Eriksson (Swedia) sebagai pelatih timnas Inggris pada 2001-2006. Menurut dia, itu pengalaman mengerikan.

Redknapp juga melihat mantan manajer Tottenham Hotspur dan Aston Villa, Tim Sherwood, sebagai alternatif pilihan selain Hodlle. “Dia memiliki semangat, antusias, dan tahu permainan sepak bola,” tuturnya.

Ketika ditanya bagaimana peluang dia sendiri untuk menggantikan Hodgson, Redknapp menyatakan itu merupakan masa lalu. Ia termasuk yang divaforitkan pada 2012, tapi kemudian yang dipilih ialah Roy Hodgson.

“Saya tidak cocok. Saya suka memanajeri Inggris, tapi saya orang yang realistis dan saya tidak punya peluang,” kata Redknapp tegas.

Selain Redknapp, mantan pemain depan Inggris Alan Shearer lebih suka Hoddle menjadi pengganti Hodgson. Hoddle menjadi manajer tim Inggris menggantikan Terry Venables setelah Piala Eropa 1996. Hoddle dipecat pada 1999 setelah wawancara dengan The Times, di mana dia menyebut orang-orang cacat dilahirkan untuk menebus dosa-dosa kehidupan di masa silam.

Hoddle tidak lagi menjadi manajer setelah meninggalkan Wolverhampton Wanderers pada 2006. Adapun pengalaman manajerial Southgate diakhiri dengan pemecatan menyusul terpuruknya Middlesbrough ke jurang degradasi Liga Primer Inggris pada 2009.

Rekan Shearer di tim Inggris, Teddy Sheringham, mempunyai pendapat lain. Menurut dia, manajer Arsenal asal Prancis, Arsene Wenger, pantas menjadi pengganti Hodgson.

"Orang tidak akan setuju bila saya mendukung dia (Wenger) di tim Inggris,” katanya. Namun ia melihat perpaduan berbagai hal diperlukan tim Inggris.

“Inggris memiliki kekuatan, hasrat, lapar kemenangan, dan tangguh, tapi butuh struktur, tipu muslihat, dan siasat. Pada level ini dibutuhkan bagaimana menguasai bola dan mengendalikan permainan. Inilah yang dilakukan Arsene Wenger dengan timnya (Arsenal),” tutur Sheringham.

Terepas dari siapa pun yang bakal menggantikan Hodgson, yang pasti para pendampingnya di tim nasional juga tersapu. Mereka ialah bos Crystal Palace Alan Pardew, pelatih Bournemouth Eddie Howe, dan mantan pelatih Inggris Gary Neville.

REUTERS | AGUS BAHARUDIN

Berita terkait

Jika Lolos Olimpiade Paris 2024, Timnas Indonesia Satu Grup dengan Prancis, AS, dan Selandia Baru

1 hari lalu

Jika Lolos Olimpiade Paris 2024, Timnas Indonesia Satu Grup dengan Prancis, AS, dan Selandia Baru

Timnas Indonesia akan satu grup dengan tuan rumah Prancis, Amerika Serikat, dan Selandia Baru bila lolos Olimpiade Paris 2024.

Baca Selengkapnya

Selain Istana Versailles 4 Chateau di Paris Ini Tak Kalah Megah dan Menakjubkan

2 hari lalu

Selain Istana Versailles 4 Chateau di Paris Ini Tak Kalah Megah dan Menakjubkan

Kalau sudah pernah ke Istana Versailles dan ingin mencari tempat baru, berikut ini adalah istana terbaik di dekat Paris

Baca Selengkapnya

Emmanuel Macron Mengutuk Unjuk Rasa Mahasiswa Pro-Palestian yang Menutup Paksa Gerbang Kampus

2 hari lalu

Emmanuel Macron Mengutuk Unjuk Rasa Mahasiswa Pro-Palestian yang Menutup Paksa Gerbang Kampus

Emmanuel Macron mengutuk blokade oleh demonstran pro-Palesitna yang menutup pintu-pintu gerbang masuk ke universitas.

Baca Selengkapnya

Legendaris! Nama Beyonce akan Masuk ke dalam Kamus Prancis Larousse

5 hari lalu

Legendaris! Nama Beyonce akan Masuk ke dalam Kamus Prancis Larousse

Nama Beyonce akan masuk ke dalam Kamus Prancis Le Petit Larousse edisi terbaru tahun ini dengan definisi sebagai penyanyi R&B dan pop Amerika.

Baca Selengkapnya

Universitas Sciences Po Prancis Tolak Tuntutan Mahasiswa untuk Putus Hubungan dengan Israel

5 hari lalu

Universitas Sciences Po Prancis Tolak Tuntutan Mahasiswa untuk Putus Hubungan dengan Israel

Universitas Sciences Po di Paris menolak tuntutan mahasiswa untuk memutus hubungan dengan universitas-universitas Israel.

Baca Selengkapnya

Champs-Elysees di Paris Bakal Disulap jadi Tempat Piknik Raksasa, Diikuti 4.000 Orang

6 hari lalu

Champs-Elysees di Paris Bakal Disulap jadi Tempat Piknik Raksasa, Diikuti 4.000 Orang

Setiap peserta akan diberikan keranjang piknik gratis yang dikemas sampai penuh oleh sejumlah pemilik restoran ikonik di jalanan Kota Paris itu.

Baca Selengkapnya

Polisi Prancis Bubarkan Unjuk Rasa Pro-Palestina di Universitas Sciences Po

12 hari lalu

Polisi Prancis Bubarkan Unjuk Rasa Pro-Palestina di Universitas Sciences Po

Polisi Prancis membubarkan unjuk rasa pro-Palestina di Paris ketika protes-protes serupa sedang marak di Amerika Serikat.

Baca Selengkapnya

Israel Panggil Duta Besar Negara-negara Pendukung Keanggotaan Penuh Palestina di PBB

17 hari lalu

Israel Panggil Duta Besar Negara-negara Pendukung Keanggotaan Penuh Palestina di PBB

Israel akan memanggil duta besar negara-negara yang memilih keanggotaan penuh Palestina di PBB "untuk melakukan protes"

Baca Selengkapnya

Dunia Desak Tahan Diri, Panglima Militer Israel Berkukuh akan Balas Iran

22 hari lalu

Dunia Desak Tahan Diri, Panglima Militer Israel Berkukuh akan Balas Iran

Beberapa sekutu memperingatkan eskalasi setelah serangan Iran terhadap Israel meningkatkan kekhawatiran akan perang regional yang lebih luas.

Baca Selengkapnya

Rwanda Peringati 30 Tahun Genosida terhadap Ratusan Ribu Warga Suku Tutsi

30 hari lalu

Rwanda Peringati 30 Tahun Genosida terhadap Ratusan Ribu Warga Suku Tutsi

Rwanda pada Minggu memulai peringatan selama satu pekan untuk memperingati 30 tahun genosida terhadap ratusan ribu warga etnis Tutsi pada 1994.

Baca Selengkapnya