Penyerang Manchester United, Zlatan Ibrahimovic melakukan selebrasi setelah mencetak gol ke gawang Bournemouth pada pertandingan Liga Inggris di Vitality Stadium, 14 Agustus 2016. Manchester United menang 3-1 atas Bournemouth. Action Images via Reuters/Andrew Couldridge
TEMPO.CO, Jakarta - Penyerang Manchester United, Zlatan Ibrahimovic, memuji manajernya, Jose Mourinho, menjelang laga melawan rival sekota United, Manchester City, Sabtu malam besok. Menurut Ibra, Mourinho adalah manajer yang sudah hatam soal sepak bola.
"Mourinho adalah orang yang sangat cerdas. Dia tahu segalanya soal permainan sepak bola," ujarnya seperti dilansir laman Daily Mail.
"Saya tak memiliki banyak penyesalan, tetapi saya menyesal karena saya tak memiliki banyak waktu bermain di bawah asuhan Mourinho. Ketika kesempatan itu hadir lagi, itu adalah keputusan yang mudah untuk dibuat."
"Siapa yang tak ingin dilatih oleh dia? Saya berada di klub hebat dengan pelatih yang hebat dan suporter yang hebat dan saya ingin meraih kesuksesan sebesar mungkin bersama mereka," lanjut Ibra.
Ibra memang sempat berada di bawah asuhan Mourinho ketika berseragam Inter Milan. Namun dia sempat memutuskan hengkang ke Barcelona karena ingin merasakan manisnya gelar juara Liga Champions yang musim sebelumnya direbut anak asuh Pep Guardiola.
Naas, setelah Ibra hijrah Inter Milan justru menghempaskan Barcelona di babak semi final dan menjadi juara Liga Champions. Nasib Ibra di Barcelona pun tak bagus saat itu. Dia terlibat perang dingin dengan Guardiola - kini menangani Manchester City - dan hanya menjadi pemanis di bangku cadangan skuad Blaugrana.
Dalam buku biografinya, Ibra, juga memuji Mourinho dan mengkritik Enrique. Menurut dia, Mourinho adalah pelatih yang bisa membawa penerangan di ruang ganti pemain sementara Guardiola membuat ruang ganti terasa suram.
"Jika Mourinho membawa cahaya ke dalam ruang ganti, Guardiola justru menutup gorden," tulisnya.
Mourinho juga memiliki masalah dengan Guardiola. Sempat berteman dekat dengan Guardiola semasa Mou menjadi penerjemah untuk pelatih Bobby Robson di Barcelona, pria Portugal itu harus menelan sakit hati karena Barcelona lebih memilih Guardiola menjadi pengganti Frank Riijkard 2008 lalu. Sejak saat itu hubungan keduanya penuh dengan aroma dendam.
Mourinho dan Ibra akan berhadapan dengan Guardiola di kubu Manchester City. Laga Sabtu malam besok diperkirakan akan lebih dari laga rivalitas tim sekota karena aroma dendam ketiga orang itu.
