Menuju Kongres PSSI, Komite Banding Dianggap Tak Transparan

Reporter

Selasa, 20 September 2016 13:44 WIB

Suasana salah satu ruangan Kantor PSSI yang telah selesai direnovasi di areal Stadion Utama GBK, Senayan, Jakarta, 2 Januari 2015. TEMPO/Dhemas Reviyanto

TEMPO.CO, Jakarta - Komite Banding Pemilihan Persatuan Sepak Bola Seluruh Indonesia telah merampungkan proses banding dari bakal calon pengurus yang tak lolos verifikasi. Setidaknya, komite tersebut menerima 10 permohonan banding bakal calon pengurus yang sebelumnya telah digugurkan Komite Pemilihan PSSI, Sabtu dua pekan lalu.

Komite Banding Pemilihan yang terdiri dari Erick Thohir sebagai ketua, Dodik Wijanarko, dan Hamid Awaluddin sebagai anggota, telah menggelar rapat final, Sabtu pekan lalu. Hasilnya, Erick Thohir cs mengabulkan tiga permohonan banding yang diajukan oleh Sarman (calon ketua umum dan wakil ketua umum), Cheppy T. Wartono, dan Yesayas Oktavianus (calon anggota komite eksekutif). Ketiganya kini berhak bergabung dengan calon-calon yang bakal bersaing dalam kongres pemilihan pengurus PSSI, 17 Oktober mendatang.

Walhasil, Komite Banding menolak permohonan tujuh bakal calon yang terdiri dari yang diajukan Eddy Sofyan, Arief Putra Wicaksono, Joseph Erwiantoro, Rhandie Arindra Ferdian, Apung Widadi, Gatot Achmad Supriyanto, dan Edy Nurinda. Salah satu calon yang tak lolos, Arief Putra Wicaksono mengaku kaget dengan keputusan Komite Banding Pemilihan. Menurut dia, selama ini komite yang dipimpin Erick Thohir itu tak pernah memberikan kabar tentang proses banding. (Baca: Sidang Komite Banding PSSI: 3 Calon Diterima, 7 Ditolak)

"Sebelum sidang di Komite Banding pasti ada prosesnya seperti hearing untuk dengarkan apa saja materi banding kami. Tapi nyatanya tak ada, kami tak pernah diberi tahu," kata Arief ketika dihubungi Tempo, kemarin.

Bos Nine Sport Inc itu juga menuding Komite Banding dan Komite Pemilihan PSSI tak transparan. Musababnya, hingga sekarang kedua komite itu tak bisa menjelaskan alasan dirinya tak lolos verifikasi sebagai bakal calon pengurus PSSI.

Padahal, Arief mengaku sudah lama berkecimpung di industri sepak bola Tanah Air. Perusahaannya sudah beberapa kali membantu PSSI untuk menggelar training camp untuk tim nasional ke luar negeri, hingga ke klub-klub top Eropa. "Kenapa kegiatan saya ini tak dihitung oleh Komite Pemilihan dan Komite Banding?" kata Arief.

Apung Widadi juga mempertanyakan akuntabilitas Komite Pemilihan dan Komite Banding PSSI.
Pendiri Save Our Soccer atau #SOS itu adalah salah satu bakal calon yang ditolak menjadi kandidat pengurus PSSI oleh kedua komite tersebut. Sama seperti Arief, Apung juga mempertanyakan alasan Komite Pemilihan dan Komite Banding tak meloloskannya ikut kongres pemilihan PSSI.

Apung mengkritik kedua komite itu mengedepankan asas politik dan pertemanan dalam menjaring calon-calon pengurus PSSI. Musababnya hanya nama-nama lama di dunia sepak bola Indonesia yang lolos menjadi kandidat pengurus PSSI. "Generasi muda yang pro perubahan dihambat dalam proses perbaikan sepak bola Indonesia," kata Apung dalam siaran pers.

Juru bicara Komite Pemilihan PSSI Irawadi Hanafi membantah tudingan Arief dan Apung. Menurut Irawadi komite yang dipimpin Agum Gumelar tersebut sudah bekerja dengan profesional dan taat aturan. "Kami tegaskan, mereka yang tak lolos memang tak memenuhi syarat statuta PSSI," kata Irawadi ketika dihubungi Tempo, kemarin.

Berdasarkan statuta PSSI pasal 34 ayat 4, calon ketua umum dan anggota komite eksekutif harus warga negara Indonesia berusia minimal 30 tahun. Syarat lainnya, calon harus aktif di dunia sepak bola sekurang-kurangnya lima tahun. Calon tersebut juga tak pernah dinyatakan bersalah atas tindakan melanggar hukum.

Irawadi menambahkan, syarat pengalaman lima tahun dalam statuta tersebut adalah berkecimpung langsung di dunia sepak bola seperti mengurus klub yang diakui PSSI. Walhasil, pengalaman di luar mengurus klub, seperti pengamat dan bos event organizer sepak bola dianggap tak memenuhi syarat.

"Kalau kami loloskan, maka akan banyak sekali yang ikut. Lagi pula akan tidak adil kalau kami loloskan calon yang tak sesuai aturan," kata Irawadi. "Kami paham jika mereka kecewa."

Dua anggota Komite Banding Pemilihan PSSI Dodik Wijanarko dan Hamid Awaluddin belum bersedia memberikan komentar. Dodik yang merupakan jenderal bintang dua TNI Angkatan Darat sedang berada di Surabaya ketika Tempo menghubungi telepon selulernya. Sementara Hamid mengaku sedang berada di luar negeri.

INDRA WIJAYA

Berita terkait

Elkan Baggott Dipanggil untuk Bela Timnas Indonesia Hadapi Guinea, PSSI Tunggu Respons Bristol Rovers

9 jam lalu

Elkan Baggott Dipanggil untuk Bela Timnas Indonesia Hadapi Guinea, PSSI Tunggu Respons Bristol Rovers

PSSI memanggil Elkan William Tio Baggott atau Elkan Baggott untuk memperkuat Timnas Indonesia U-23 pada babak playoff menuju Olimpiade Paris 2024.

Baca Selengkapnya

Piala Asia U-23 2024 Berakhir, Ini Kata Menpora, Erick Thohir, hingga Shin Tae-yong Usai Laga Indonesia vs Irak

15 jam lalu

Piala Asia U-23 2024 Berakhir, Ini Kata Menpora, Erick Thohir, hingga Shin Tae-yong Usai Laga Indonesia vs Irak

Sejumlah pihak mengomentari hasil pertandingan Timnas Indonesia vs Irak dalam laga perebutan peringkat ketiga Piala Asia U-23 2024 lalu.

Baca Selengkapnya

Mengenal Calvin Verdonk yang sedang Proses Naturalisasi

3 hari lalu

Mengenal Calvin Verdonk yang sedang Proses Naturalisasi

Ketua PSSI Erick Thohir mengatakan, Calvin Verdonk dan Jens Raven menjalani proses naturalisasi

Baca Selengkapnya

Erick Thohir Konfirmasi Proses Naturalisasi Calvin Verdonk dan Jens Raven Sedang Berjalan

3 hari lalu

Erick Thohir Konfirmasi Proses Naturalisasi Calvin Verdonk dan Jens Raven Sedang Berjalan

Ketua Umum PSSI Erick Thohir mengatakan Calvin Verdonk dan Jens Raven diproyeksikan untuk memperkuat Timnas Indonesia.

Baca Selengkapnya

Jadwal Timnas U-23 Indonesia vs Irak di Perebutan Posisi 3 Piala Asia U-23 2024 Kamis 2 Mei, Kejar Tiket ke Olimpiade Paris 2024

4 hari lalu

Jadwal Timnas U-23 Indonesia vs Irak di Perebutan Posisi 3 Piala Asia U-23 2024 Kamis 2 Mei, Kejar Tiket ke Olimpiade Paris 2024

Ketua Umum PSSI Erick Thohir memotivasi timnas U-23 Indonesia usai kalah di semifinal Piala Asia U-23 2024 untuk kejar tiket Olimpiade Paris 2024.

Baca Selengkapnya

Shin Tae-yong Pernah Dilempar Telur di Negaranya Sendiri, Ini Sisi Lain Coach Shin

4 hari lalu

Shin Tae-yong Pernah Dilempar Telur di Negaranya Sendiri, Ini Sisi Lain Coach Shin

Pelatih timnas Indonesia Shin Tae-yong berhasil bawa Garuda Muda ke perempat final Piala Asia U-23 2024. Berikut sisi lain Coach Shin.

Baca Selengkapnya

Fakta Menarik Shin Tae-yong yang Sukses Bawa Timnas U-23 Indonesia ke Semifinal Piala Asia U-23 2024

5 hari lalu

Fakta Menarik Shin Tae-yong yang Sukses Bawa Timnas U-23 Indonesia ke Semifinal Piala Asia U-23 2024

Sejumlah fakta menarik Shin Tae-yong yang sukses bawa timnas U-23 Indonesia ke semifinal Piala Asia U-23 2024.

Baca Selengkapnya

Sukses Timnas Indonesia di Piala Asia U-23, PSSI Diminta Perkuat Peminaan Atlet Usia Muda

5 hari lalu

Sukses Timnas Indonesia di Piala Asia U-23, PSSI Diminta Perkuat Peminaan Atlet Usia Muda

Mantan pemain Timnas Indonesia, Bambang Nurdiansyah, meminta PSSI semakin menggiatkan pembinaan atlet sepakbola usia muda.

Baca Selengkapnya

Piala Asia U-23, Serba-serbi Peluang Timnas Indonesia menuju Final

6 hari lalu

Piala Asia U-23, Serba-serbi Peluang Timnas Indonesia menuju Final

Timnas Indonesia akan menghadapi Uzbekistan laga semifinal Piala Asia U-23, pada Senin, 29 April 2024

Baca Selengkapnya

Shin Tae-yong Ungkap Belum Tanda Tangan Kontrak Baru Usai Bawa Timnas U-23 Indonesia ke Semifinal Piala Asia U-23 2024

8 hari lalu

Shin Tae-yong Ungkap Belum Tanda Tangan Kontrak Baru Usai Bawa Timnas U-23 Indonesia ke Semifinal Piala Asia U-23 2024

Shin Tae-yong enggan berkomentar banyak soal masa depannya bersama timnas Indonesia karena belum menandatangani perpanjangan kontrak dari PSSI.

Baca Selengkapnya