TEMPO.CO, Jakarta - Enam dari sembilan calon Ketua Umum Persatuan Sepak Bola Seluruh Indonesia (PSSI) telah memaparkan program-programnya dalam acara Debat Calon Ketua Umum PSSI Periode 2016-2020 yang diselenggarakan Koordinatoriat PSSI Pers dan Liputan6.com di menara SCTV, Jakarta, Selasa, 4 Oktober 2016.

Berikut ini program-program mereka.

1. Djohar Arifin Husin, mantan Ketua Umum PSSI (2011-2015)
Program:
Efisiensi organisasi, pembinaan usia dini, pengembangan sports science and medicine, kompetisi berjenjang, pembinaan tim nasional berjenjang, dan peningkatan kualitas pelatih.


2. Eddy Rumpoko, Ketua Asosiasi Kota (Askot) PSSI Batu (2010-sekarang) dan anggota Tim Transisi PSSI bentukan Kementerian Pemuda dan Olahraga (2015-2016)
Program:
Membangun kepercayaan masyarakat melalui penguatan asosiasi-asosiasi kota/kabupaten dan provinsi serta memeratakan pencarian bakat sampai ke daerah timur Indonesia, khususnya Papua.

3. Moeldoko, Panglima TNI (2013-2015) dan Wakil Ketua Umum Federasi Judo Indonesia (2011-2016)
Program:
Modernisasi organisasi PSSI dengan basis teknologi informasi; pembenahan sumber daya manusia, yaitu pemain dan pelatih; serta membangun kemandirian logistik dan infrastruktur bola yang memadahi di daerah-daerah.

4. Tony Apriliani, anggota Komite Eksekutif PSSI (2015-sekarang) dan mantan Ketua Pengprov PSSI Jawa Barat
Program:
Mengembalikan timnas Indonesia ke posisi seratus besar dunia melalui pembinaan usia dini dan kompetisi yang berjenjang.

5. Sarman El Hakim, Ketua Umum Masyarakat Sepak Bola Indonesia
Program:
Revolusi PSSI dari segi keuangan, keorganisasian, kepelatihan, dan perwasitan, dimulai dengan mendirikan kantor yang layak di setiap asosiasi provinsi.

6. Kurniawan Dwi Yulianto, mantan pemain tim nasional
Program:
Membangun sistem sepak bola tanpa rekayasa, misalnya membersihkan pencurian umur, mengintensifkan pembinaan usia dini dengan standardisasi kurikulum pembinaan usia dini, transparansi manajemen PSSI, perlindungan terhadap pelaku sepak bola, dan sinergi dengan semua pemangku kepentingan.

GADI MAKITAN