Peserta kongres pemilik suara memasukkan surat suara ketika pemilihan ketua umum PSSI pada Kongres PSSI di Jakarta, 10 November 2016. Edy Rahmayadi terpilih menjadi ketua umum PSSI setelah memperoleh 76 suara dari total 107 pemilik suara sah. ANTARA FOTO
TEMPO.CO, Jakarta - Jenderal (purnawirawan) Moeldoko kalah dalam pemungutan suara calon Ketua Umum Persatuan Sepak Bola Seluruh Indonesia periode 2016-2020. Mantan Panglima TNI itu hanya memperoleh 23 dari 107 suara. Sementara itu, Letnan Jenderal Edy Rahmayadi terpilih sebagai Ketua Umum PSSI yang baru dengan mengantongi 76 suara.
Seusai penetapan hasil pemungutan suara, Moeldoko lantas menyalami Eddy dan memberi selamat. Setelah itu, Moeldoko berjalan meninggalkan lokasi Kongres PSSI di Hotel Mercure, Ancol, Jakarta. Kepada wartawan, Moeldoko mengaku menerima kekalahan tersebut. Bahkan dia menyatakan hasil voting sudah sesuai dengan prediksinya. "Saya tidak kecewa, ya biasalah," ujar Moeldoko sambil tertawa.
Dia pun berharap Edy, yang masih menjabat Panglima Komando Cadangan Strategis TNI Angkatan Darat, fokus melakukan perubahan di tubuh PSSI. "Mudah-mudahan ada perubahan berarti dan selamat untuk Pak Edy," tuturnya.
Sebenarnya ada sembilan calon Ketua Umum PSSI. Mereka adalah Benhard Limbong, Djohar Arifin Husin, Eddy Rumpoko, Tonny Apriliani, Edy Rahmayadi, Moeldoko, Erwin Aksa, Kurniawan Dwi Yulianto, dan Sarman El Hakim.
Erwin Aksa dan Tony Apriliani memilih mengundurkan diri sebelum pemungutan suara dimulai. Calon ketua umum lain, Djohar Arifin Husin, dinyatakan gugur oleh PSSI lantaran tak memenuhi syarat.