Reformasi Wasit, Ketua PSSI Keluarkan Ultimatum
Editor
Nurdin Saleh TNR
Kamis, 24 November 2016 12:30 WIB
TEMPO.CO, Jakarta - Ketua Umum Persatuan Sepak Bola Seluruh Indonesia Letnan Jenderal Edy Rahmayadi berencana melakukan reformasi mendalam di dunia bola kaki nasional. Salah satunya membenahi kinerja wasit.
Panglima Komando Cadangan Strategis TNI Angkatan Darat itu menilai kinerja wasit sepak bola Indonesia saat ini masih meragukan. Potensi kecurangan, seperti pengaturan skor pertandingan, belum bisa dihapus sepenuhnya. "Kalau tak bisa juga dibenahi, ya saya bubarkan sekalian saja," kata Edy kepada Tempo di Markas Kostrad, Jakarta, Selasa kemarin.
Sayangnya, Edy mengaku belum memperoleh formulasi perbaikan dunia wasit Indonesia. Saat ini, PSSI masih mengkaji cara dan solusinya.
Baca:Timnas Lawan Singapura, Riedl Optimistis, Siap Rotasi Pemain
Untuk sementara, Edy akan memakai jasa wasit dari TNI untuk melayani pertandingan sepak bola domestik. "Kualitas (wasit TNI) lebih jelek dibanding wasit yang ada saat ini. Namun setidaknya saya bisa percaya kepada mereka," ujar Edy. "Daripada kualitasnya bagus tapi main curang."
Rupanya, Edy punya mimpi sepak bola Indonesia dilengkapi wasit-wasit profesional dan berintegritas seperti liga-liga top Eropa. Bukan perkara mudah memang bagi PSSI untuk mewujudkan mimpi tersebut. "Tapi saya akan mencoba dan berusaha," tutur Edy.
Saat ini, PSSI punya ide untuk melakukan regenerasi wasit sepak bola dalam negeri. Salah satu caranya dengan melamar para sarjana olahraga untuk mau menjadi wasit. Tentunya para sarjana tersebut harus mengikuti pelatihan standar FIFA agar mengantongi lisensi. "Rencananya, kami akan bekerja sama dengan menteri terkait untuk mempermudah rencana kami," ucap jenderal bintang tiga itu.
Selanjutnya: Datangkan wasit asing sebagai instruktur
<!--more-->
Koordinator Save Our Soccer Akmal Marhali sepakat dengan semangat perbaikan wasit Indonesia. Namun Akmal memperingatkan bahwa pekerjaan tersebut tak semudah membalik telapak tangan.
Menurut Akmal, kecurangan pengaturan skor bukan sekadar berpangkal pada wasit. "Tapi juga manajer dan pengurus klub hingga pengurus PSSI. Jadi kompleks," kata Akmal kepada Tempo, kemarin. Alhasil, perbaikan wasit harus sejalan dengan komitmen klub dan federasi untuk menghilangkan kecurangan pengaturan skor.
Untuk memperbaiki kinerja wasit, kata Akmal, lebih tepat jika PSSI melakukan peremajaan personel. Akmal meminta PSSI mendatangkan instruktur wasit profesional dari luar negeri. "Mungkin sekelas Pierluigi Collina, wasit yang terkenal tegas dan jujur dari Italia," ujar Akmal.
Selanjutnya, instruktur wasit asing itu akan dibawa ke daerah-daerah untuk melakukan pembinaan wasit lokal. Menurut Akmal, cara ini lebih efektif dan efisien ketimbang mengumpulkan wasit-wasit daerah untuk dilatih di Jakarta. "Jangan lupa juga bebaskan pungli-pungli yang ada dalam sertifikasi wasit selama ini," tuturnya.
Sayangnya, Akmal kurang setuju dengan strategi Ketua Umum PSSI untuk memakai jasa wasit dari TNI. Menurut dia, tak ada jaminan wasit TNI bebas dari kecurangan pengaturan skor. "Sebaiknya, untuk kompetisi, pakai wasit asing sembari menunggu peremajaan wasit," ucap Akmal. "Tapi cari wasit asing yang punya kualitas, bukan malah punya jalur ke bandar judi."
Selanjutnya: Keberatan wasit
<!--more-->
Wasit Indonesia Thoriq Alkatiri setuju dengan niat PSSI mereformasi wasit. Namun dia tak setuju jika Edy Rahmayadi merombak total wasit. "Cukup datangkan instruktur kompeten dari FIFA untuk penyegaran wasit. Sebab, dua tahun vakum dari dunia sepak bola sangat berpengaruh bagi wasit," kata Thoriq.
Menurut Thoriq, bukan perkara mudah merekrut wasit muda yang siap menjadi pengadil di liga Indonesia. Sebab, menjadi wasit di liga utama butuh jam terbang yang tinggi. "Saya saja jadi wasit ISL butuh enam tahun. Sebab, jadi wasit itu butuh pengalaman banyak. Wasit bukan sekadar pedoman aturan, tapi kebijakan di lapangan juga," ujar Thoriq.
Terakhir, Thoriq meminta reformasi wasit diimbangi dengan sikap dewasa pencinta bola Indonesia. Sebab, sampai sekarang masih banyak pihak yang menyalahkan wasit jika klub yang dibela kalah. "Kami masih jadi kambing hitam," katanya.
INDRA WIJAYA
Baca:
12 Tim Lolos Babak 16 Besar Liga Champions, Ini Daftarnya
Messi Loloskan Barcelona, Ada 3 Kesimpulan Penting
Manchester City Lolos Berkat Hasil Seri, Ini Kata De Bruyne
Arsenal Ditahan PSG 2-2, Ini yang Dikeluhkan Wenger