Penyerang Manchester United Zlatan Ibrahimovic, melakukan selebrasi setelah mencetak gol ke gawang West Brown Albion pada pertandigan Liga Inggris di The Hawthorns, 17 Desember 2016. Manchester United menang 2-0 ata WBA. Action Images via Reuters / John Sibley
TEMPO.CO, Jakarta - Ben Foster, kiper West Bromwich, sepertinya tidak pernah baca koran. Dia tak pernah tahu usia Zlatan Ibrahimovic, pemain Manchester United yang dua kali menjebol gawang timnya dalam pertandingan Sabtu lalu. “Berapa umur dia? 35? Dia sungguh-sungguh brilian,” ucapnya.
Foster benar-benar kagum dibuatnya. “Dia punya kepala yang yahud, kaki-kakinya juga hebat. Lihatlah gol kedua. Kebanyakan pemain mencari pemain untuk diberikan bola, tapi dia malah menendang langsung ke gawang,” katanya lagi.
Dua gol di Hawthorn Stadion malam itu memang istimewa. Sepasang gol itu pula yang menggenapkan koleksinya menjadi 16 dari 25 penampilannya bersama Setan Merah. Atau yang kesepuluh dari sembilan laga terakhir.
Padahal, saat datang, dia tidak terlalu diharapkan bisa bersinar. Maklumlah, usianya sudah merambat tua. Namun kini semua senang atas hebatnya Ibra.
Pelatih Jose Mourinho menyebut dia sang fenomenal. Bahkan juga saking senangnya, julukan Superman pun diberikan kepada pemain asal Swedia ini. Kabarnya dia sudah menyiapkan perpanjangan kontrak untuk musim keduanya.
Pemain muda United, Marcus Rashford, mengaku menyukai Ibra yang disebutnya sebagai orang yang paling cocok untuk berguru.
Kelihatannya mudah sekali Ibra langsung masuk ke langgam permainan di Liga Inggris. Ternyata tidak. “Salah satu yang mengejutkanku, permainan di liga ini sama sekali tak bisa dikontrol,” kata Ibra.
Menurut Ibra, dia harus mundur, maju, dan sebaliknya. “Sialnya pergerakannya teramat cepat dan itulah yang harus bisa diatasi oleh tubuh kita,” ujarnya.
Beruntung, kata Ibra, dia sudah banyak bermain di berbagai liga sepak bola di negara yang berbeda. ”Beruntung, selama saya main di berbagai negara, saya selalu bisa beradaptasi,” katanya sambil nyengir.
Adaptasi memang menjadi kunci. Apalagi tak semua pemain mampu larut dalam permainan khas Liga Inggris yang keras itu. Ibra punya rahasia khusus?
“Makin tua, makin baik. Seperti anggur merah. Saya adalah contoh paling sempurna untuk itu. Bahkan, saya sekarang berumur 35 tahun tapi dalam benak saya, seperti baru berumur 20 tahun,” kata dia. ”Rasa-rasanya sih saya masih bisa bermain di saat berumur 50 tahun.”