Gelandang Bayern Munchen Xabi Alonso, saat menyaksikan proses terjadinya gerhana matahari sebelum dimulainya sesi latihan di pusat pelatihan Bayern Muenchen, Jerman, 20 Maret 2015. A. Beier/Getty Images for FC Bayern
TEMPO.CO, Jakarta - Gelandang Bayern Muenchen, Xabi Alonso, dikabarkan akan mengumumkan keputusannya mundur dari lapangan hijau pada akhir musim nanti. Alonso bahkan telah membicarakan keputusannya itu kepada petinggi Bayern Muenchen.
Media Jerman, Sport Bild, menyebutkan Alonso telah bertemu dengan petinggi Bayern Muenchen untuk membahas masa depannya di FC Hollywood. Dalam pertemuan itulah Alonso menyampaikan bahwa dia tak menginginkan perpanjangan kontrak dan memutuskan untuk pensiun.
Para petinggi Bayern Muenchen pun menghormati keputusan yang diambil pemain 35 tahun itu. Namun mereka masih membuka pintu jika keputusan Alonso itu berubah.
Jika keputusan tersebut tak berubah, Alonso akan mengakhiri 18 tahun kariernya sebagai pemain. Perjalanan karier Alonso bermula ketika dia bermain untuk Real Sociedad B pada 1999. Setahun berselang, dia menembus tim inti Sociedad dan bertahan di sana selama empat musim.
Liverpool menjadi klub yang membuat nama gelandang asal Spanyol itu melejit ke seantero dunia. Di bawah asuhan Rafael Benitez, Alonso langsung membawa The Kop, sebutan Liverpool, menjuarai Liga Champions pada musim pertamanya setelah mengalahkan raksasa Italia, AC Milan, dalam final penuh drama.
Lima musim di Liverpool, Real Madrid membawanya pulang ke Spanyol pada 2009. Dia berhasil membawa Madrid menjuarai Liga Spanyol pada musim 2011/2012. Dia juga menjadi bagian sejarah Madrid ketika meraih gelar Liga Champions kesepuluhnya pada musim 2013/2014. Namun, pada akhir musim, Madrid justru membarternya dengan Toni Kroos dari Bayern Muenchen.
Di Muenchen, Alonso menjadi bagian penting dari skuad asuhan Pep Guardiola. Dia ikut membantu Muenchen menjadi juara Liga Jerman dalam dua musim terakhir dan juara Piala Jerman musim lalu.
Di tim nasional Spanyol, karier gelandang bertahan yang terkenal karena kemampuannya mendikte permainan itu juga sangat baik. Dia termasuk dalam generasi emas Spanyol ketika dua kali menjadi juara Piala Eropa pada 2008 dan 2012. Pemain yang telah membukukan 114 laga untuk Tim Matador itu juga menjadi bagian dari kegemilangan Spanyol ketika menjuarai Piala Dunia 2010.
