Pemain Pusamania Borneo FC saat menjalani latihan di Solo, 24 Februari lalu. ANTARA/Mohammad Ayudha.
TEMPO.CO, Jakarta - Sukses menaklukkan Persib Bandung 2-1 pada leg pertama babak semifinal Piala Presiden 2017 tak lantas membuat Pusamania Borneo FC berpuas diri. Masih ada satu laga lagi yang paling menentukan untuk mengantongi tiket ke fase laga puncak, partai final.
Leg kedua babak semifinal rencananya akan di gelar Ahad, 5 Maret 2016, di kandang Maung Bandung. Pusamania Borneo hanya perlu hasil imbang untuk lolos ke laga puncak.
Pelatih Pusamania Borneo FC, Ricky Nelson, menilai hasil pertandingan yang berakhir dengan kemenangan timnya sudah sesuai dengan targetnya. Pusamania Borneo ingin membobol gawang Persib minimal dua gol.
"Kami syukuri bisa menang. Di Bandung nanti, kami harus bisa menahan Persib," kata Ricky kepada awak media seusai laga, Kamis malam, 2 Maret 2017.
Ricky menegaskan, timnya tidak akan bermain bertahan pada leg kedua nanti. Memang PBFC hanya perlu hasil imbang. Tapi, soal permainan, ia berjanji tak akan menerapkan permainan menjenuhkan.
"Jangan bayangkan kami akan bertahan. Kami akan pressing mereka (Persib) di Bandung," ucap Ricky.
Pada kesempatan itu, Ricky sempat menanggapi kritikan pelatih Persib Bandung, Djadjang Nurdjaman, atas kepemimpinan wasit dalam laga yang digelar di Stadion Segiri, Samarinda, Kalimantan Timur, tersebut.
"Sebenarnya mohon maaf sekali kepada senior saya (Djadjang), sampai kapan kita menyalahkan wasit?" ujar Ricky.
Ricky menjelaskan, dia tak pernah melakukan protes sejak skuadnya berlaga di Piala Presiden 2017. Bagi dia, kekalahan adalah persoalan tim yang gagal mencetak gol lebih banyak daripada lawannya.
"Tugas pelatih ialah mendidik anak asuhnya untuk mencetak gol," tuturnya.