Para pemain Barcelona merayakan keberhasilan mereka mengalahkan Paris Saint-German 6-1 (agregat 6-5) dalam laga leg kedua babak 16 besar Liga Champions di Barcelona, 9 Maret 2017. AP/Emilio Morenatti
TEMPO.CO, Jakarta - Bek Barcelona, Javier Mascherano, mengakui bahwa PSG layak mendapatkan tendangan pinalti pada laga kedua Liga Champions yang mereka menangkan dengan skor 6-1 Kamis kemarin. Dia mengaku melanggar gelandang sayap PSG, Angel di Maria, di kotak pinalti.
"Saya melanggar Di Maria. Itu jelas sebuah pelanggaran. Saya tak akan berbohong soal itu," ujarnya seperti dilansir laman AS.
Pelanggaran yang dimaksud Mascherano terjadi pada menit ke-85. Saat itu Barcelona yang unggul 3-1 menghadapi serangan balik cepat PSG.
Di Maria menggapai bola muntah tepisan penjaga gawang Marc Andre ter-Stegen di dalam kotak pinalti. Namun upayanya melepaskan tembakan diganggu oleh Mascherano yang menjegalnya dari belakang.
Meskipun sempat diprotes oleh para pemain PSG, Wasit Deniz Aytekin yang memimpin pertandingan menganggap hal itu bukan sebagai pelanggaran.
Keputusan Aytekin itu mendapatkan protes dari Pelatih PSG, Unai Emery, seusai laga. Menurut dia, PSG layak lolos ke babak 8 besar Liga Champions jika mereka mendapatkan hadiah pinalti itu.
Selain keputusan itu, Aytekin juga mendapat sorotan karena memberikan Barcelona 2 tendangan pinalti. Tendangan pinalti pertama di dapat Barcelona setelah Neymar terjatuh tertabrak Thomas Muenier di dalam kotak pinalti. Pinalti kedua di dapat Barcelona setelah Luis Suarez dijatuhkan bek Marquinhos.
Namun nasib mungkin telah berkata lain. PSG tersingkir dengan akumulasi gol 6-5.