Pemain Manchester City, Leroy Sane melakukan selebrasi setelah mencetak gol ke gawang AS Monaco pada pertandingan Leg pertama babak 16 besar Liga Champions di stadion Etihad, 22 Februari 2017. Manchester City menang 5-3 atas AS Monaco. Action Images via Reuters / Lee Smith Livepic
TEMPO.CO, Jakarta - AS Monaco berharap keajaiban bisa terjadi saat mereka menyambut Manchester City di Stade Louis II pada laga kedua babak 16 besar Liga Champions Kamis dini hari, 16 Maret 2017. Mereka pernah mengalami keajaiban seperti itu pada 2004 lalu saat menyingkirkan Real Madrid 3-1 di kandang dan membalikan kekalahan 4-2 pada laga pertama.
Monaco memang membutuhkan keajaiban seperti itu karena mereka kalah 5-3 pada laga pertama di Stadion Etihad dua pekan lalu. Mereka harus menang dengan minimal 2 gol jika ingin melangkah ke babak 8 besar.
Mantan pemain Monaco yang ikut menggusur Real Madrid pada 2004, Edouard Cisse, optimis mereka bisa melakukan hal yang sama kepada Manchester City. Dia menilai ketertinggalan 2 gol masih sangat mungkin untuk dikejar.
"Saya bahkan tak khawatir. Dua gol bukan apa-apa. Saya sangat percaya mereka bisa melakukannya. Saya percaya kepada mereka," ujarnya dalam wawancara dengan media lokal Monaco-Matin.
Menilik permainan anak asuh Leonardo Jardim pada laga pertama, misi itu bukannya mustahil. Mereka sempat unggul 3-2 atas Manchester City meskipun bermain di kandang lawan. Namun 3 gol City pada 20 menit terakhir pertandingan membuyarkan harapan Monaco pulang dengan kemenangan.
Pada laga kedua ini, Monaco layak berharap lebih. Selain karena bertanding di kandang sendiri, kubu lawan juga memiliki rekor yang tak baik saat melawat jauh dari rumah. Manchester City hanya memenangkan 1 dari 6 laga tandangnya di Liga Champions.