Luis Suarez dan Daniel Alves, merayakan selebrasi usai mencetak gol, di pertandingan Final UEFA Champions League antara Barcelona melawan Juventus. Setelah turun minum, Juve yang tertinggal satu angka balik membalas. Morata berhasil menjebol gawang Barca pada menit ke 55, skor 1-1 pun tercipta. Berlin, Jerman, 7 Juni 2015. Getty Images
TEMPO.CO, Jakarta - Wakil Presiden Juventus, Pavel Nedved, merasa cukup senang dengan hasil undian babak delapan besar Liga Champions yang mempertemukan timnya dengan Barcelona. Meskipun Juventus memiliki kenangan buruk dua tahun silam, dia menilai timnya saat ini jauh lebih kuat.
Nedved mengatakan Barcelona merupakan ujian yang bagus bagi Juventus untuk melihat seberapa kuat tim mereka. Dia tak melihat kesempatan pertama bermain di kandang sebagai keuntungan pada babak delapan besar ini.
"Ini adalah laga yang sangat menggairahkan melawan Barcelona. Mereka adalah salah satu tim paling terkenal di dunia dan kami hanya harus fokus untuk menunjukkan bahwa kami adalah tim yang sangat kuat dan kami bisa bersaing," ujarnya.
"Saya kira Juve telah berkembang pesat dibanding dua tahun lalu. Tim ini bisa bermain tanpa takut melawan Barcelona. Saya tak melihat bermain di kandang atau tandang akan berpengaruh banyak pada level seperti ini. Anda harus memberikan yang terbaik selama 180 menit atau lebih," katanya melanjutkan.
Laga antara Juventus dan Barcelona ini adalah laga ulangan final Liga Champions 2015. Saat itu, Barcelona memenangkan gelar Liga Champions setelah menang 3-1 berkat gol Ivan Rakitic, Luis Suarez, dan Neymar. Satu-satunya gol balasan Juventus saat itu diciptakan Alvaro Morata.