TEMPO.CO, Surabaya - Sebanyak empat orang kandidat akan berebut menjadi pemimpin ketua Persatuan Sepak Bola Seluruh Indonesia (PSSI) Jawa Timur melalui kongres yang digelar Sabtu-Minggu, 25-26 Maret 2017.

"Sudah dilakukan verifikasi terhadap para kandidat dan ditetapkan ada empat orang yang menjadi calon ketua," ujar Sekretaris PSSI Jatim Amir Burhanuddin kepada wartawan di Surabaya, Jumat.

Keempat nama tersebut masing-masing Ahmad Riyadh, Asyari, Hidayat dan calon petahana Bambang Pramukantoro.

Nama-nama itu, kata dia, telah melalui proses verifikasi yang dilakukan Komite Pemilihan dan proses Banding oleh Komite Banding Pemilihan Asosiasi PSSI Provinsi Jawa Timur.

Pada pembukaan kongres nantinya dijadwalkan wakil ketua umum PSSI Joko Driyono akan hadir membuka langsung bersama Wakil Gubernur Jatim Saifullah Yusuf.

Sebanyak 103 peserta akan memberikan suaranya, masing-masing 38 suara milik asosiasi PSSI kabupaten/kota dan 65 suara milik klub amatir PSSI Jatim.

"Perwakilan klub Jatim yang bermain di Liga 1 dan Liga 2 juga hadir, namun hanya sebagai peninjau dan tidak memiliki hak suara," ucap Amir yang juga sekretaris komite pemilihan tersebut.

Teknisnya, lanjut dia, jika ada satu kandidat yang memperoleh suara 50 persen tambah satu suara maka sudah bisa dipastikan pemenangnya, namun jika tidak ada maka dilakukan pemungutan suara ulang yang diikuti dua kandidat peraih suara terbanyak.

"Mekanismenya tertutup karena calonnya lebih dari satu. Berbeda jika seandainya calon yang maju hanya satu maka mekanismenya terbuka," kata pria yang sehari-hari berprofesi sebagai pengacara tersebut.

Sementara itu, tak hanya memilih ketua, pada kongres nantinya juga dilakukan dengan teknis sama terhadap wakil ketua umum serta tujuh anggota eksekutif komite PSSI Jatim.

Nama-nama calon wakil ketua yang masuk dalam bursa yaitu Asyari, Sirajuddin, serta Wardy Azhari Siagian.

Sedangkan, daftar nama calon anggota eksekutif komite yakni Abdul Abdul Mustajib, Akhmad Munir, Ali Mustofa, Asyari, Chalid Abubakar, Cholid Ghoromah, Hadi Satriawan, Hadi Tugur, Harminto, Marsuki, M. Farid, Rita Triana, Santoso Bekti Wibowo, Sirajuddin, Sujatno, Sutikno dan Thoriq.

ANTARA