TEMPO.CO, Bekasi – Manajemen Persija Jakarta melarang The Jakmania—pendukung setia Persija—untuk menyalakan suar (flare) ketika tim kesayangannya menjamu Madura United di Stadion Patriot Candrabhaga, Kota Bekasi, Kamis, 4 Mei 2017. Jika masih ada yang menyalakan, Persija akan terancam menjalani partai usiran di laga selanjutnya.
”Ini sangat merugikan tim dan pendukung suporter,” kata Media Officer Persija Jakarta, Hanif Marjuni, kepada Tempo, Selasa, 1 Mei 2017.
Dalam pertandingan kandang perdana melawan Barito Putera di Stadion Patriot, ada pendukung yang menyalakan suar. Insiden ini memungkinkan PT Liga Indonesia Baru sebagai operator liga berhak memberikan sanksi kepada Persija.
Hanif mengatakan Stadion Patriot Candrabhaga, yang menjadi markas sementara Persija, merupakan sebuah keuntungan. Sebab, Stadion Utama Gelora Bung Karno masih dalam tahap renovasi untuk persiapan Asian Games 2018. “Kota Bekasi jaraknya cukup dekat, bahkan di kota ini pendukung Persija cukup banyak,” ujarnya.
Menurut Hanif, The Jakmania berperan penting di setiap pertandingan kandang. Dalam laga perdana, Stadion Patriot, yang berkapasitas 30 ribu tempat duduk, dipadati pendukung Persija, bahkan banyak yang berada di luar stadion. “Suporter adalah pemain ke-12, bisa memberikan semangat kepada tim yang bertanding,” tuturnya.
Berbeda ketika Persija harus menjalani laga kandang di Stadion Manahan, Solo. Jarak Jakarta-Solo yang cukup jauh, kata Hanif, memberatkan pendukung fanatik Persija untuk mendukung timnya bertanding.