Pemain Real Madrid, Cristiano Ronaldo (tengah), mencetak gol keduanya saat leg pertama semi final Liga Champions melawan Atletico Madrid di Estadio Santiago Bernabeu, Madrid, Spanyol, 2 Mei 2017. Ronaldo mencetak hattrick dalam laga ini. Reuters/Albert Gea
TEMPO.CO, Jakarta - Kapten Atletico Madrid, Gabi, menyatakan timnya tak akan mengubah gaya permainannya meskipun harus mengejar ketertinggalan 3-0 dari Real Madrid pada laga kedua semifinal Liga Champions, Kamis dinihari, 11 Mei 2017. Gabi mengatakan Atletico akan mencoba memaksimalkan situasi bola-bola mati untuk membobol gawang Madrid.
"Kami adalah tim yang kompak dan kuat. Kami tak akan mengganti gaya permainan kami. Itu cocok dengan kami hingga saat ini. Kami harus mengambil peluang kami dan mencoba mengkapitalisasi bola mati," ujarnya.
Bola mati yang dimaksud pemain asal Spanyol itu bukan hanya situasi bola mati saat menyerang. Atletico dikenal sebagai tim yang bisa melancarkan serangan balik cepat. Klub itu bisa memanfaatkan situasi ketika Madrid kehilangan bola saat tendangan bebas atau tendangan pojok untuk melancarkan serangan balik cepat.
Gabi pun cukup yakin timnya bisa membalikkan keadaan pada laga itu. Dia ingin Atletico memberi penghormatan terakhir bagi Stadion Vicente Calderon, yang tak akan klub itu gunakan lagi musim depan.
"Ini bisa menjadi laga terakhir Liga Champions di Calderon. Jadi ini adalah laga yang spesial dan semoga ini menjadi laga yang spesial bagi semua orang," tuturnya.
Atletico Madrid memang harus menjalani misi berat pada laga kedua semifinal ini. Dalam sejarah Liga Champions, tak ada satu pun tim yang mampu membalikkan keadaan setelah tertinggal dua gol atau lebih di babak semifinal. Klub itu juga selalu kalah ketika bertemu dengan Real Madrid di kompetisi antarklub tertinggi di Eropa itu.
