Pemain Persib Bandung Atep berebut bola dengan pemain Arema FC Syaiful Indra pada laga pembuka Go-Jek Traveloka Liga 1 di Stadion GBLA, Bandung, Jawa Barat, 15 April 2017. TEMPO/Prima Mulia
TEMPO.CO, Bandung - Kapten tim Persib Bandung menilai laga kontra Persija Jakarta pada lanjutan Liga 1 di stadion Gelora Bandung Lautan Api (GBLA), Kota Bandung, pada Sabtu, 22 Juli 2017, menjadi laga yang wajid dimenangkan. Meskipun Persija sedang dalam grafik penampilan menanjak, dia menilai Persib bisa memanfaatkan keuntungan karena bermain di kandang.
"Pertandingan cukup berat karena kita menghadapi Persija dan kita juga tahu Persija lagi bagus-bagusnya mereka punya kepercayaan diri," ujar Atep saat ditemui wartawan di wisma Persib, Jalan Ahmad Yani, Kota Bandung, Rabu, 19 Juli 2017.
Laga ini sangat krusial bagi Persib karena merupakan laga pertama sepeninggalan Pelatih Djajang Nurjaman. Persib juga membutuhkan kemenangan setelah gagal meraih poin penuh dalam 3 laga terakhir. Pada laga terakhir Liga 1 di kandang, mereka ditahan imbang Persela Lamongan dengan skor 1-1.
Atep mengatakan bahwa Persib pernah menghadapi laga melawan tim yang sedang memiliki performa apik seperti Persija. Dia merujuk pada laga melawan PSM Makassar yang pada awal bulan lalu memuncaki klasemen Liga 1. Saat itu, Persib berhasil menekuk PSM dengan skor 2-1.
"Kami juga mau bangkit, itu modal kami meskipun ditinggalkan oleh pelatih (Djajang Nurjaman). Kami juga pernah mengalami hal seperti ini ketika lawan PSM dan kami tahu PSM juga saat itu lagi bagus-bagusnya," katanya.
Tak hanya untuk memperbaiki posisi di klasemen, Atep menilai laga ini sebagai pertarungan harga diri. Maklum, Persib dan Persija merupakan musuh bebuyutan tak hanya di Liga 1 tetapi sejak dahulu kala.
"Ini juga momen bagus buat kami untuk bangkit apalagi lawan Persija ini pertarungan harga diri jadi menurut saya kami harusnya tampil seperti lawan Makassar, kami harus habis-habisan," ujarnya.
