Striker timnas Argentina, Lionel Messi tertunduk usai berakhir pertandingan melawan Venezuela dalam babak kualifikasi Piala Dunia 2018 Zona CONMEBOL di Monumental stadium, Buenos Aires, Argentina, 5 September 2017. Pertandingan berakhir dengan skor 1-1. REUTERS
TEMPO.CO, Jakarta - Cara Timnas Argentina memperlakukan Lionel Messi disorot setelah mereka tampil kedodoran pada kualifikasi Piala Dunia 2018 zona Amerika Selatan (Conmebol). Kini, kecemasan bahwa Messi cs tak akan tampil di putara final pun mengemuka.
Pada laga terakhirnya, Argentina ditahan Venezuela 1-1 di Buenos Aires. Hasil itu membuat pasukan Jorge Sampaoli hanya ada pada posisi lima klasemen sementara atau satu tingkat di bawah posisi zona putara final (1-4).
Cesar Luis Menotti, pelatih veteran yang pernah menangani Tim Tango era 70-an, mendeskripsikan pertandingan melawan Venezuela sebagai "menyeramkan."
Ia heran mengapa Jorge Sampaoli, seperti juga pelatih sebelumnya, belum juga menemukan ramuan terbaik untuk memaksimalkan potensi Lionel Messi dan bintang-bintang Argentina lainnya.
"Sesungguhnya ini mengejutkan. Melihat semua ini adalah kejutan! Saya memainkan dua dua melawan Venezuela: di Caracas kami menang 7-0 dan di Rosario 11-0. Delapan belas gol dalam dua pertandingan!" kata Cesar Luis Menotti dilansir dari AFP, Kamis waktu setempat.
"Dan sekarang saya melihat sulitnya kami mengalahkan Venezuela. Ada sesuatu yang tidak kami lakukan dengan baik," kata Menotti, yang membawa Argentina juara Piala Dunia 1978.
Argentina mengalami paceklik gol karena melewati 309 menit tanpa mencetak gol dalam kualifikasi walaupun akhirnya mendapatkan gol bunuh diri saat Venezuela.
Menotti menyudutkan mantan pelatih Chile dan Sevilla, Jorge Sampaoli, tidak menerapkan taktik yang sesuai. "Jangan samakan saat memimpin Sevilla dengan Argentina, apalagi jika Anda memiliki Messi," katanya.
Mantan pemain Timnas Argentina, Alberto Marcico, melihat permainan Messi di lapangan semakin dibatasi dengan penjagaan pemain lawan. Di Argentina, Messi tak memiliki rekan yang mampu menyuguhkan umpan akurat di saat yang tepat, berbeda saat Messi merumput dengan Barcelona.
"Messi lebih terisolasi, di masa lalu ia lebih baik karena dilayani pemain-pemain di sekitarnya," kata Marcico.
Pendamping Messi di Argentina saat ini bukanlah pemain bertipe pengumpan, melainkan striker haus gol Paulo Dybala dari Juventus dan kapten Inter Milan Mauro Icardi. Mereka lebih suka mengeksekusi peluangnya sendiri, membuat Messi seperti harus berjuang sendirian.