TEMPO.CO, Jakarta - Komentar-komentar unik Valentino Simanjuntak terus menghiasai tayangan televisi laga-laga Timnas U-19 saat bertarung di Piala AFF U-18. Ia kerap melontarkan frase tak umum seperti 'umpan tanpa amnesti', 'tendangan LDR (long distance relationship)', 'umpan membelah lautan', 'tendangan kepo', hingga 'peluang 24 karat'.

Karena kalimat-kalimatnya itu, pria yang akrab dengan teriakan 'jebret' ini, kerap jadi bahan perbincangan di media sosial, bahkan memicu pro dan kotra. Tak sedikit yang menyebut komentar-komentarnya lebay.

Bung Valen, panggilan akrabnya, mengaku tak ambil pusing dengan berbagai kritik yang ia terima. "Ketika ada yang komentarin saya (kritik positif dan negatif), berarti apa yang saya buat menarik perhatian mereka," kata dia saat dihubungi Tempo, Kamis, 14 September 2017.

Ia mengatakan, kritik tersebut kerap ia terima, sejak pertama kali menggunakan gaya komentar ini pada tahun 2013 silam. Namun seiringnya waktu, Valen justru mengatakan dukungan kepadanya justru lebih besar. Bahkan para pendukungnya yang membela Valen tanpa diminta.

Belakangan, pria kelahiran Jakarta 11 Juli 1982 itu bahkan menggelar sayembara di Instagram pribadinya. Dalam sayembara itu, Valen mengajak para pengikutnya untuk memberinya ide kata unik yang akan ia gunakan dalam komentar-komentar dia selanjutnya.

"Saya mau membuat engagement dengan masyarakat. Ide apa dari mereka yang bisa saya pakai, yang bermakna dan bisa dipertanggung jawabkan," kata Valen.

Ia pun menyanggah telah kehabisan kosakata unik untuk pertandingan selanjutnya. Bahkan, Valen mengatakan akan mengeluarkan buku berjudul 'Jebretpedia'. "Saya justru punya ratusan kosa kata yang belum saya keluarkan," kata dia.

Jumat sore ini, Valen akan kembali memuntahkan kosa katanya yang tak biasa saat Timnas U-19 melawan Thailand di semifinal.

EGI ADYATAMA