Timnas Indonesia U-19 Gagal ke Final Piala AFF U-18  

Reporter

Editor

Jumat, 15 September 2017 17:57 WIB

Para pemain Timnas Indonesia U-19 saat merayakan gol. (twitter/@AFFPresse)

TEMPO.CO, Jakarta - Timnas Indonesia U-19 harus rela gagal ke babak final Piala AFF U-18 setelah kalah 2-3 dalam drama adu penalti melawan Thailand. Tiga penembak penalti skuad Garuda Nusantara gagal menunaikan tugasnya.

Ketiga penembak penalti yang gagal itu adalah Muhammad Iqbal, Nurhidayat Haji Haris, dan Muhammad Rifad Marasabessy. Dari empat penembak penalti Thailand, hanya satu yang gagal menjalankan tugasnya.

Adu penalti dilakukan setelah kedua tim bermain 0-0 selama 90 menit. Indonesia sebenarnya mampu tampil baik sepanjang 90 menit. Skuad asuhan Indra Sjafri mendapatkan banyak peluang emas dalam laga itu, terutama pada babak pertama.

Witan Sulaeman dua kali gagal mengeksekusi si bola bundar ketika berhadapan satu lawan satu dengan penjaga gawang Thailand, Suthipong Pinasub. Penjaga gawang kelahiran 31 Agustus 1999 itu memang tampil apik dengan beberapa kali mementahkan tembakan Egy Maulana Vikri.

Pada babak kedua Indonesia bermain dengan 10 pemain setelah Saddil Ramdani mendapat kartu merah pada akhir babak pertama. Padahal saat itu Saddil baru saja masuk ke lapangan menggantikan Feby Eka Putra.

Bermain dengan keunggulan pemain ternyata tak membuat Thailand lebih leluasa menciptakan peluang ke gawang Indonesia. Rapatnya pertahanan yang digalang Rahmat Irianto membuat skuad asuhan Marc Alavedra Palacios tak banyak mendapat peluang.

Indonesia justru mendapat sejumlah peluang emas melalui serangan balik. Nahas, penyelesaian akhir yang kurang sempurna plus kegemilangan Suthipong membuat skor 0-0 bertahan hingga 90 menit pertandingan berakhir.

Timnas Indonesia U-19 pun akhirnya gagal mengulang kesuksesan pada 2013 dalam turnamen yang sama. Saat itu skuad yang diperkuat Evan Dimas cs mampu meraih gelar juara Piala AFF U-19 setelah menang adu penalti pada babak final melawan Vietnam.

FEBRIYAN

Berita terkait

5 Negara Ini Sedang Alami Cuaca Panas Ekstrem, Waspada Saat Mengunjunginya

8 jam lalu

5 Negara Ini Sedang Alami Cuaca Panas Ekstrem, Waspada Saat Mengunjunginya

Sejumlah negara sedang mengalami cuaca panas ekstrem. Mana saja yang sebaiknya tak dikunjungi?

Baca Selengkapnya

Cuaca Panas Ekstrem Melanda Asia, Myanmar Tembus 48,2 Derajat Celcius

1 hari lalu

Cuaca Panas Ekstrem Melanda Asia, Myanmar Tembus 48,2 Derajat Celcius

Asia alamai dampak krisis perubahan iklim. Beberapa negara dilanda cuaca panas ekstrem. Ada yang mencapai 48,2 derajat celcius.

Baca Selengkapnya

Giliran KKP Tangkap Kapal Asing Malaysia yang Menangkap Ikan di Selat Malaka

6 hari lalu

Giliran KKP Tangkap Kapal Asing Malaysia yang Menangkap Ikan di Selat Malaka

KKP meringkus satu kapal ikan asing ilegal berbendera Malaysia saat kedapatan menangkap ikan di Selat Malaka.

Baca Selengkapnya

Perang Saudara Myanmar: Kelompok Perlawanan Tarik Pasukan dari Perbatasan Thailand

8 hari lalu

Perang Saudara Myanmar: Kelompok Perlawanan Tarik Pasukan dari Perbatasan Thailand

Tentara Pembebasan Nasional Karen memutuskan menarik pasukannya dari perbatasan Thailand setelah serangan balasan dari junta Myanmar.

Baca Selengkapnya

Jenderal Myanmar Menghilang Setelah Serangan Pesawat Tak Berawak

8 hari lalu

Jenderal Myanmar Menghilang Setelah Serangan Pesawat Tak Berawak

Wakil Ketua Junta Myanmar menghilang setelah serangan drone. Ia kemungkinan terluka.

Baca Selengkapnya

Ribuan Warga Rohingya Berlindung ke Perbatasan Myanmar-Bangladesh

11 hari lalu

Ribuan Warga Rohingya Berlindung ke Perbatasan Myanmar-Bangladesh

Ribuan warga etnis Rohingya yang mengungsi akibat konflik di Myanmar, berkumpul di perbatasan Myanmar-Bangladesh untuk mencari perlindungan

Baca Selengkapnya

Aktivis HAM Myanmar Dicalonkan Nobel Perdamaian 2024: Penghargaan Ini Tidak Sempurna

11 hari lalu

Aktivis HAM Myanmar Dicalonkan Nobel Perdamaian 2024: Penghargaan Ini Tidak Sempurna

Maung Zarni, aktivis hak asasi manusia dan pakar genosida asal Myanmar, dinominasikan Hadiah Nobel Perdamaian 2024, oleh penerima Nobel tahun 1976

Baca Selengkapnya

Pertempuran di Perbatasan Myanmar-Thailand, Pemberontak Targetkan Pasukan Junta

12 hari lalu

Pertempuran di Perbatasan Myanmar-Thailand, Pemberontak Targetkan Pasukan Junta

Pertempuran berkobar di perbatasan timur Myanmar dengan Thailand memaksa sekitar 200 warga sipil melarikan diri.

Baca Selengkapnya

Top 3 Dunia: Iran Siap Hadapi Israel, Sejarah Kudeta di Myanmar

13 hari lalu

Top 3 Dunia: Iran Siap Hadapi Israel, Sejarah Kudeta di Myanmar

Top 3 dunia adalah Iran siap menghadapi serangan Israel, sejarah kudeta di Myanmar hingga Netanyahu mengancam.

Baca Selengkapnya

Menilik Jejak Sejarah Kudeta Junta Militer Di Myanmar

14 hari lalu

Menilik Jejak Sejarah Kudeta Junta Militer Di Myanmar

Myanmar, yang dulunya dikenal sebagai Burma itu telah lama dianggap sebagai negara paria ketika berada di bawah kekuasaan junta militer yang menindas.

Baca Selengkapnya