Dia lahir dan besar di kawasan padat penduduk, Toxteth, bagian selatan Liverpool,
yang terkenal sebagai area yang keras dan rawan kriminalitas. Orang tuanya
merupakan buruh berpenghasilan kecil yang tak bisa memberikan dia fasilitas mewah.
Meskipun demikian, kecintaan Jones terhadap sepak bola membuat dia terus bermain
ala kadarnya.
"Di ujung jalan dekat rumah saya ada sebuah sekolah. Pada sore hari, saya dan
teman-teman sering memanjat pagar sekolah itu untuk bermain di lapangan yang ada
di sana," kata Jones dalam wawancara dengan media Inggris Independent Januari
lalu.
"Kami juga sering mencuri gawang dari sana dan bermain bola di jalanan sepanjang
malam, tetapi kami selalu mengembalikannya," kata Jones sambil tertawa.
Tumbuh di lingkungan yang keras seperti itu disyukuri oleh Jones. Menurut dia, hal
itu membuatnya memiliki mental yang kuat, berani serta tak pantang menyerah di
lapangan.
Sebagai bocah asli kelahiran Liverpool, Curtis Jones pun mengakui mengidolakan
Steven Gerrard. Mereka memang memiliki latar belakang yang mirip sebagai pemain
lokal dan juga berasal dari keluarga kelas pekerja.
Dia pun menyatakan sangat senang ketika Steven Gerarrd ditunjuk untuk menangani
Tim U-18 Liverpool. Dia mengaku tak pernah membayangkan bisa bekerja bersama sang idola.
"Sungguh gila ketika saya mendengar dia masuk sebagai pelatih Tim U-18," katanya.
“Dia selalu menjadi pemain yang anda nantikan di pertandingan. Saya ingat
berbicara dengan Scouser (sebutan untuk pemain muda Liverpool) lainnya saat itu
bahwa ini tidak mungkin kenyataan."
Steven Gerrard disebut Jones sebagai sosok yang sangat berpengaruh dalam perkembangannya. Dia menyatakan mendapatkan banyak masukan untuk menjadi pemain hebat di lini tengah.
"Dia tahu bakat yang saya punya dan memberikan sejumlah masukan detil kepada saya. Memang semuanya tak selalu mudah, tetapi dia adalah orang yang sempurna di saat yang tepat untuk membantu saya. Dia adalah pelatih yang benar-benar menekankan bahwa saya harus bekerja keras," kata dia.