2. Lini Depan Tumpul
Shin Tae-yong mencoba memasang Dedik Setiawan pada babak pertama dan Hanis Saghara pada babak kedua untuk menjadi ujung tombak Timnas Indonesia. Sayangnya kedua pemain belum mampu mencetak gol.
Dedik sempat membuang sejumlah peluang emas pada babak pertama. Satu tendangannya juga membentur tiang gawang Timor Leste. Sementara Hanis sebenarnya berperan pada gol keempat Indonesia. Dia mencoba berduel udara menyambut umpan silang Pratama Arhan tetapi bola justru mengenai pemain belakang Timor Leste sebelum masuk ke gawang.
Tak memiliki penyerang yang tajam merupakan masalah Timnas Indonesia sejak beberapa tahun terakhir. Apalagi Shin Tae-yong memutuskan tak memanggil sejumlah pemain naturalisasi seperti Ilija Spasojevic dan Stefano Lilipaly.
3. Lemah Hadapi Serangan Balik Cepat
Gol Pablo Gali Freitas kembali membuktikan bahwa lini belakang Timnas Indonesia lemah saat menghadapi serangan balik cepat. Hal itu sebenarnya sudah teridentifikasi pada ajang Piala AFF 2020 lalu.
Pada ajang itu, meskipun akhirnya mencapai final, gawang Timnas Indonesia hanya tak kebobolan saat bermain imbang 0-0 dengan Vietnam. Dari 13 gol yang bersarang, nyaris semuanya tercipta berkat serangan balik cepat.