TEMPO.CO, Jakarta - Walid Regragui berharap pencapaian timnas Maroko menembus semifinal Piala Dunia 2022 bisa membuka peluang bagi pelatih keturunan Arab dan Afrika di kancah benua Eropa.
Di bawah asuhannya, Maroko berhasil mengukir sejarah Piala Dunia sebagai tim pertama asal Afrika yang melaju ke semifinal. Dengan pencapaian tersebut, pelatih berusia 47 tahun itu ingin mengubah mindset orang luar bahwa banyak pelatih dari negara asalnya yang juga bisa memimpin klub-klub besar di benua Eropa.
“Saya ingin mengubah mentalitas. Banyak pelatih asal Afrika yang sebenarnya bisa melatih di Eropa dan klub-klub besar,” ujar sang pelatih.
Meski begitu, Walid Regragui menyadari bahwa mustahil bagi pelatih asal Afrika dan Arab mendapatkan kontrak kerja dari klub top Eropa. Akan tetapi, dia siap untuk mengubah catatan itu lewat prestasi yang dihasilkan Singa Atlas di turnamen bergengsi empat tahun sekali itu.
Berbicara dalam konferensi pers menjelang pertandingan Maroko melawan Portugal, Regragui mengatakan: “Pertanyaan ini mungkin yang terbaik untuk ditanyakan ke klub-klub Eropa: Mengapa mereka tidak mengontrak pelatih Arab?”
Ia berpendapat pelatih Arab dan Afrika mungkin dianggap oleh raksasa sepak bola Eropa tidak memiliki keterampilan, keahlian, dan pengalaman yang dibutuhkan untuk mengelola tim internasional.
“Mungkin ini masalah budaya ataupun aspek mentalitas. Hari ini, saya pikir tidak mungkin bagi Manchester City, Barcelona, dan Paris Saint-Germain (PSG) untuk mendatangkan pelatih Arab atau Afrika,” kata dia.
“Mereka bahkan tidak akan memikirkannya. Seolah-olah kami tidak layak, kami bodoh dalam sepak bola, atau kami tidak melakukan tugas seperti itu.”
“Namun, ada saatnya dalam sejarah yang membuat orang berubah pikiran. Dan itu tergantung pada kami yaitu budaya Arab dan Afrika untuk menunjukkan bahwa kami siap (menunjukkan kemampuan kami).”
Mantan pemain bek kanan itu juga mengungkapkan, tantangan sebagai pelatih Maroko adalah berusaha tampil sebaik mungkin untuk lolos, sehingga di babak berikutnya mereka bisa mengalahkan tim terbaik.
“Tantangannya adalah tampil sebaik yang kami lakukan di pertandingan. Sehingga saat kami lolos, itu menjadi efektif bagi kami untuk mengalahkan semua tim terbaik."
“Kami ingin menunjukkan bahwa Afrika pantas berada di sini (level yang lebih tinggi). Maroko pantas untuk mencapai posisi ini."
“Dalam dunia sepak bola yang bersifat global, kami memiliki pemain yang bagus. Kami juga mempunyai federasi di belakang kami, dan seluruh orang di sisi kami,” kta dia menambahkan.
Timnas Maroko akan bersiap menantang juara bertahan Prancis di babak semifinal Piala Dunia 2022 pada Kamis dinihari, 15 Desember 2022, Stadion Al Bayt.
ESPN | DESY ALHAMDIANA PUTRI