TEMPO.CO, Jakarta - Badan sepak bola dunia FIFA merilis peringkat terbaru pada Kamis, 29 Juni 2023. Indonesia turun satu tingkat ke peringkat 150 setelah menjalani dua laga uji coba melawan Palestina dan Argentina.
Indonesia sebelumnya menempati peringkat 149 saat FIFA merilis peringkat mereka pada 6 April 2023. Setelah itu, Timnas Indonesia asuhan Shin Tae-yong ditahan imbang tanpa gol saat menjamu Palestina di Gelora Bung Tomo Surabaya pada 14 Juni dan kalah 0-2 dari Argentina di Stadion Utama Gelora Bung Karno Jakarta pada 19 Juni.
Dua hasil tersebut membuat poin Indonesia turun 1,32 poin dan sekarang mengoleksi total 1047,46 poin. Indonesia kini berada di bawah Liberia (148) dan Hong Kong (149). Sementara peringkat tertinggi ASEAN ditempati oleh Vietnam (95), diikuti Thailand (113), Filipina (135), dan Malaysia (137).
Indonesia masih unggul dari Singapura (158), Myanmar (160), Kamboja (176), Laos (188), dan Brunei Darussalam (191).
Sementara itu, Argentina masih memuncaki peringkat FIFA setelah meraih dua kemenangan dalam laga persahabatan pada Juni. Juara Piala Dunia 2022 menang 2-0 atas Australia dan Indonesia. Dua kemenangan itu membuat tim Tango meraih 2,80 poin dan total mereka saat ini mencatatkan 1843,73 poin.
Posisi kedua ditempati oleh timnas Prancis dengan 1843,54 poin dan disusul Brasil di tempat tiga dengan 1828,27 poin. Berikut daftar 10 peringkat teratas FIFA pada Juni 2023
1. Argentina
2. Prancis
3. Brasil
4. Inggris
5. Belgia
6. Kroasia
7. Belanda
8. Italia
9. Portugal
10. Spanyol
PSSI berusaha mendongkrak posisi Indonesia di peringkat FIFA. Ketua Umum PSSI Erick Thohir mengungkapkan bahwa timnas Indonesia berpeluang memainkan pertandingan persahabatan melawan timnas Malaysia. Namun, dia belum dapat menyampaikan kapan rencana itu akan diwujudkan.
Erick menuturkan bahwa ia dan jajarannya sangat memperhitungkan banyak faktor dalam menyelenggarakan FIFA Matchday, karena tujuan utama pertandingan-pertandingan tersebut adalah mencari poin untuk mendongkrak posisi Indonesia dalam daftar peringkat FIFA.
"Suka tidak suka untuk FIFA Matchday tahun ini di bulan Oktober itu sulit diadakan. Karena ada World Cup Qualifying. Kita berbeda dengan Malaysia, Malaysia langsung bermain di stage berikutnya, bulan November. Artinya kita harus main dulu Oktober, bismillah menang, kita main di November," tutur pria yang juga menjabat sebagai Menteri BUMN itu.
Pilihan Editor: Menpora Segera Bertemu PSSI Bahas Piala Dunia U-17 2023, Termasuk Rencana Renovasi JIS