TEMPO.CO, Jakarta - Polemik Jakarta International Stadium (JIS) menjadi sorotan publik. Dalam sepekan terakhir, ada sejumlah perkembangan terbaru yang diungkapkan Ketua Umum PSSI Erick Thohir serta beberapa pejabat pemerintah lainnya.
JIS merupakan stadion yang dibangun oleh PT Jakarta Propretindo (Jakpro) sejak 2019 dan rampung pada 2022. Pengerjannya menelan anggaran total Rp 4,5 triliun yang bersumber dari pemerintah pusat sebesar Rp 3,6 triliun dan dari Pemprov DKI Jakarta sebesar Rp 900 miliar.
Baca Juga:
Saat ini, JIS diupayakan menjadi salah satu arena pertandingan Piala Dunia U-17 2023. Sebelumnya, Indonesia berkesempatan menjadi tuan rumah Piala Dunia U-20, namun gagal terlaksana karena penolakan terhadap keikutsertaan Israel.
Kala itu, PSSI mengajukan enam stadion sebagai tempat pertandingan, tetapi JIS tak termasuk. Penyebabnya karena pada penetapannya pada 2020, JIS masih dalam pembangunan.
Lantas, apa saja perkembangan terbaru soal JIS dalam sepekan ini? Berikut ini rangkumannya:
1. Tiga Fasilitas JIS yang Direnovasi
Ketua Umum PSSI Erick Thohir telah meninjau kesiapan stadion tersebut bersama Penjabat (Pj) Gubernur DKI Jakarta Heru Budi Hartono, Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Basuki Hadimuljono, serta beberapa pihak lain. Hasilnya, mereka menemukan tiga masalah JIS, yakni kualitas rumput, akses keluar masuk, dan area parkir.
Basuki mengatakan saat ini rumput JIS belum berstandar FIFA. Menurut ahli agronomi rumput, Qamal Mustaqim, JIS menggunakan media tanam sintetsis sehingga akar rumput alami tidak masuk ke dalam tanah. Perbaikan diperkirakan memakan waktu tiga bulan dan biaya Rp 6 miliar.
"Bapak Kamal sebagai ahli dan agronomi rumput di stadion. Menurut beliau harus diganti ini kalau mau tiga bulan bisa dipakai, itu untuk jangka pendek saja. Mungkin jangka panjang harus diubah rumputnya," kata Basuki saat meninjau kelayakan JIS, Selasa, 4 Juli 2023.
Akses keluar masuk stadion juga hanya satu yang dipakai, yakni ramp barat. Basuki menilai hal itu dapat membahayakan penonton. Lalu terkait dengan area parkir pemerintah berencana memperluasnya hingga 5.000 meter persegi memanfaatkan lahan Intermediate Treatment Facility atau ITF Sunter.
Selain itu, pemerintah juga akan membangun stasiun KRL sementara di JIS untuk mempermudah akses menuju transportasi umum. Saat ini pembangunan tersebut sedang digarap PT Kereta Api Indonesia (KAI) dan perkirakan sudah bisa beroperasi pada November 2023.