Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke [email protected].

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Preview Laga Timnas U-23 Indonesia vs Irak di Perebutan Peringkat Ketiga Piala Asia U-23 2024

Reporter

image-gnews
Pemain Timnas Indonesia U-23 Rizky Ridho saat melawan Uzbekistan U-23 pada semifinal Piala Asia U-23. Foto : PSSI
Pemain Timnas Indonesia U-23 Rizky Ridho saat melawan Uzbekistan U-23 pada semifinal Piala Asia U-23. Foto : PSSI
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - .Setelah gagal ke final Piala Asia U-23 2024, timnas U-23 Indonesia akan berduel menghadapi Irak untuk memperbutkan peringkat ketiga. Laga ini dijadwalkan berlangsung di Stadion Abdullah bin Khalifa, Doha, Qatar, Kamis, mulai 22.30 WIB, dengan disiarkan RCTI dan Vision+.

Pada laga semfinal, Indonesia kalah 0-2 dari Uzbekistan pada Senin lalu. Sedangkan, Irak dikalahkan Jepang dengan skor yang sama pada Selasa dinihari WIB. Kini, keduanya akan bertarung demi posisi ketiga turnamen ini untuk mendapatkan tiket berlaga di Olimpiade Paris 2024 yang akan berlangsung musim panas nanti, 26 Juli-11 Agustus mendatang. 

Irak mencatat dua kali kalah dalam perjalanannya di Piala Asia U-23 Qatar ini, dengan mencetak tujuh gol dan kebobolan tujuh gol, sama dengan Indonesia. Jika melihat catatan tersebut, kedua tim terlihat seimbang. Jadi, peluang keduanya untuk menang dan kalah sama besar.

Irak menelan kekalahan pertama dalam fase grup melawan Thailand. Bermain dominan, baik dalam menciptakan peluang, penguasaan bola, maupun akurasi umpan, mereka kalah 0-2.

Di laga itu, Thailand lebih klinis. Mereka menciptakan tiga peluang tepat sasaran yang dua di antaranya menjadi gol, dari total tujuh tembakan ke arah gawang. Jumlah itu jauh lebih kecil dibandingkan dengan Irak yang membuat 23 tembakan yang lima di antaranya tepat sasaran. Dari situ terlihat, tim pertahanan Thailand lebih efektif ketimbang ketajaman tim serang Irak. 

Sebaliknya, saat kalah 0-2 dari Jepang dalam semifinal, Irak menjadi tim yang kalah dalam segala ukuran. Mereka kalah dalam menciptakan peluang, penguasaan bola dan akurasi umpan. Mereka lebih wajar kalah dari pada saat menghadapi Thailand ketika mereka menjadi tim yang kurang beruntung. 

Dua kekalahan itu terjadi ketika Irak memasang dua formasi berbeda. Dalam soal formasi bermain, Irak sering bongkar pasang pemain tidak seperti Indonesia dan Uzbekistan yang setia pada formasi yang sama selama turnamen di Qatar ini berlangsung.

Selama fase grup, Irak memang loyal dengan pola 4-2-3-1, tapi begitu masuk fase gugur mereka mengubahnya menjadi 4-4-2 sewaktu mengalahkan Vietnam dalam perempat final, dan 3-4-3 ketika menyerah kepada Jepang dalam semifinal.

Timnas U-23 Indonesia Berkemungkinan Mengubah Formasi

Formasi 4-2-3-1 pun tak selalu membuahkan hasil, karena Thailand yang memasang formasi sama saat fase grup malah sukses mengatasi Irak, walau menjadi tim yang lebih tertekan.

Keuntungan formasi ini adalah pemain berkesempatan bermanuver ke dalam pertahanan lawan dan leluasa bergerak dalam lebar lapangan dengan lebih sering, dan membuat transisi serangan dan bertahan berjalan dengan cepat, selain membuat lini tengah stabil.

Apakah Indonesia yang setia pada formasi 3-4-3 perlu meniru Thailand untuk melumpuhkan Irak? Terlebih Shin Tae-yong kehilangan Rizky Ridho yang merupakan stabilisator trio bek tengah bersama Justin Hubner dan Muhammad Ferarri.

Komang Teguh bisa membuat Shin Tae-yong tak memiliki alasan mengganti formasi tiga bek tengah itu. 

Masalahnya, bagaimana jika Irak belajar dari Uzbekistan dalam membongkar struktur permainan seperti itu?

Dalam skenario ini, Irak bisa kembali mengadopsi pola 4-2-3-1 seperti dalam tiga pertandingan fase grup dan seperti selama ini digunakan Uzbekistan yang sukses menghentikan perjalanan Indonesia.

Salah satu kekurangan formasi 3-4-3 adalah terciptanya ruang besar di lebar lapangan. Kondisi ini rentan terekspos ketika menghadapi tim yang menaruh lima gelandang dalam formasi 4-2-3-1 dan variasi-variasinya.

Dominasi Uzbekistan dalam semifinal lawan Garuda Muda adalah bukti sempurna untuk hal ini. Mereka merajalela di kedua sisi lapangan, bahkan gol pertama Uzbekistan ke gawang Indonesia berawal dari pergerakan sayap akibat ruang besar di sisi lapangan.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Australia yang tampil dominan saat kalah 0-1 melawan Garuda Muda pada fase grup, juga memanfaatkan lebar lapangan yang tercipta karena formasi yang dipasang Indonesia.

Namun, Australia tak berhasil, khususnya karena kecemerlangan kiper Ernando Ari. Sebaliknya, Uzbekistan berhasil, walau sepanjang babak pertama kesulitan merobek pertahanan Garuda Muda.

Uniknya, Irak U23 juga tim yang lebih sering bermanuver dari sayap. Enam dari tujuh gol yang mereka ciptakan selama turnamen ini juga berawal dari manuver di sayap, termasuk dua penalti yang dipicu oleh pergerakan kedua sayap mereka yang memaksa pemain bertahan lawan membuat pelanggaran di dalam kotak penalti.

Menyangkut soal ini, Ali Jasim yang menempati sektor kiri serangan Irak, sebagaimana Marselo Ferdinan dalam skuad Garuda Muda, menjadi ancaman terbesar yang dihadapi skuad Indonesia U23.

Antisipasi Kemungkinan Irak Terapkan Formasi Sama dengan Uzbekistan

Keberhasilan Uzbekistan dalam memaksimalkan formasi 4-2-3-1 sehingga menjinakkan Indonesia dalam semifinal menjadi referensi penting bagi Irak. Jika itu yang dipakai pelatih Radhi Shenaishil untuk skuad Irak U-23, maka bukan tak mungkin Shin Tae-yong beralih ke formasi lain, termasuk pola bermain Thailand ketika menaklukkan Irak 2-0 dalam fase grup.

Walau sama-sama menggunakan 4-2-3-1, lini pertahanan Thailand lebih tangguh ketimbang Irak, sementara unit serangnya lebih klinis dari pada Irak. Dalam beberapa hal, Thailand mirip dengan Indonesia.

Jika formasi Thailand itu yang ditiru, maka Rafael Struick menjadi ujung tombak tunggal di depan seorang penyerang kedua yang berdiri paralel dengan Marselino di sayap kiri dan Witan Sulaeman di sayap kanan, sedangkan Nathan Tjoe-A-On dan Ivar Jenner menjadi jangkar di tengah.

Namun cara Jepang mengalahkan Irak dalam partai semifinal tak kalah menggoda, bahkan mungkin lebih sesuai untuk Indonesia. Kala itu, Tim Samurai Biru memasang formasi 4-4-2 ketika mengalahkan Irak. 

Formasi tersebut membuat pertahanan menjadi kuat di seluruh lini, selain menciptakan keseimbangan dan perlindungan dari tekanan lawan baik, mulai dari tengah maupun di daerah pertahanan. Selain itu, formasi ini juga menghadirkan keseimbangan sehingga tim bisa cepat bertransisi, khususnya ketika harus melancarkan serangan balik.

Jika ini yang dipilih Shin Tae-yong, maka Struick bisa diduetkan dengan Ramadhan Sananta sebagai ujung tombak kembar di belakang empat gelandang; Nathan dan Ivar di tengah, dan Marselino-Witan di sayap.

Akan tetapi, ulasan itu hanya perhitungan di atas kertas. Pelatih timnas U-23 Indonesia, Shin Tae-yong diyakini sudah tahu apa yang harus disiapkan untuk menghadapi Irak. Apalagi, dia memiliki pemain-pemainnya yang berpengalaman banyak dalam menghadapi berbagai tim kuat dengan corak bermain berbeda-beda.

Garuda Muda sudah mengalahkan tiga tim yang berperingkat lebih tinggi dari mereka, yang dua di antaranya juga di atas Irak (Australia dan Korea Selatan) dan sebuah tim Timur Tengah (Yordania) seperti halnya Irak. 

Ini membantu skuad Garuda menjadi kian kaya wawasan sehingga laga perebutan tempat ketiga Piala Asia U-23 2024 yang menawarkan tiket otomatis lolos Olimpiade Paris 2024, bisa didekati dengan formula tepat agar hasil yang didapat positif untuk timnas U-23 Indonesia.

Pilihan Editor: Bila Nanti Kalah Lawan Irak, Timnas U-23 Indonesia Mesti Hadapi Guinea untuk Lolos ke Olimpiade Paris 2024

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Timnas Indonesia Berbalik Unggul Sementara 2-1 Lewat Rafael Struick

10 menit lalu

Suporter timnas Indonesia memberikan semangat dalam pertandingan putaran ketiga kualifikasi Piala Dunia 2026 zona Asia melawan Bahrain, di Stadion Nasional Bahrain, Riffa, Bahrain, 10 Oktober 2024. REUTERS/Hamad I Mohammed
Timnas Indonesia Berbalik Unggul Sementara 2-1 Lewat Rafael Struick

Rafael Struick membawa Timnas Indonesia unggul 2-1 atas Bahrain dalam laga lanjutan putaran ketiga Kualifikasi Piala Dunia 2026 pada malam ini


Masuki Babak Dua, Timnas Indonesia-Bahrain Sementara 1-1

49 menit lalu

Selebrasi pemain Timnas Indonesia Ragnar Oratmangoen (kanan) setelah menjebol gawang Bahrain dalam pertandingan putaran ketiga kualifikasi Piala Dunia 2026 zona Asia, Kamis, 10 Oktober 2024. Instagram/Timnas Indonesia
Masuki Babak Dua, Timnas Indonesia-Bahrain Sementara 1-1

Timnas Indonesia berhasil menyamakan kedudukan menjadi 1-1 melalui striker Ragnar Oratmangoen.


Laga Kualifikasi Piala Dunia, Timnas Indonesia Tertinggal 0-1 dari Bahrain

1 jam lalu

Timnas Indonesia berhadapan dengan timnas Bahrain dalam pertandingan putaran ketiga kualifikasi Piala Dunia 2026 zona Asia, Kamis, 10 Oktober 2024. Cuplikan tayangan RCTI
Laga Kualifikasi Piala Dunia, Timnas Indonesia Tertinggal 0-1 dari Bahrain

Timnas Indonesia tertinggal 0-1 dalam laga tandang di Stadion Nasional Bahrain, Raffa, pada Kamis malam ini, 10 Oktober 2024.


Indonesia vs Bahrain: Ini Jadwal Lengkap Laga Timnas Indonesia di Oktober 2024

2 jam lalu

Segala Persiapan Timnas Indonesia Hadapi Bahrain di Kualifikasi Piala Dunia 2026
Indonesia vs Bahrain: Ini Jadwal Lengkap Laga Timnas Indonesia di Oktober 2024

Oktober ini, tiga level Timnas Indonesia, yaitu timnas putra senior, timnas putra U-17, dan timnas putri senior, akan menjalani sejumlah laga penting.


Susunan Timnas Indonesia vs Bahrain Malam Ini: STY Langsung Mainkan Mees Higler

2 jam lalu

Pemain Timnas Indonesia Mees Hilgers dan Shayne Pattynama berlatih di Bahrain. Twitter @TimnasIndonesia.
Susunan Timnas Indonesia vs Bahrain Malam Ini: STY Langsung Mainkan Mees Higler

Untuk menghadapi Bahrain, skuad timnas kini memiliki Mees Hilgers dan Eliano Reijnders yang bisa menjadi amunisi baru pada pertahanan dan serangan tim


Mengenal Bahrain, Negara Kaya Seluas Jakarta yang Jadi Lawan Indonesia Malam Ini

5 jam lalu

Manama, Bahrain, 30 Oktober, 2022. REUTERS/Hamad I Mohammed
Mengenal Bahrain, Negara Kaya Seluas Jakarta yang Jadi Lawan Indonesia Malam Ini

Bahrain luasnya 780km persegi, sedikit lebih luas dari Jakartai. Minyak dan gas yang banyak dan penduduk sedikit, membuat mereka makmur


Perjalanan Karier Kevin Diks dan Peluangnya Bergabung Timnas Indonesia

6 jam lalu

Kevin Diks. Instagram
Perjalanan Karier Kevin Diks dan Peluangnya Bergabung Timnas Indonesia

Kevin Diks, berpeluang untuk naturalisasi dan bergabung Timnas Indonesia. Ia keturunan Maluku


Kualifikasi Piala Dunia 2026: Shin Tae-yong Nilai Timnas Indonesia Punya Modal Bagus Hadapi Bahrain

6 jam lalu

Pelatih Timnas Indonesia Shin Tae-yong dalam sesi jumpa pers usai laga melawan Australia di Stadion Gelora Bung Karno, Senayan, Jakarta Pusat, Selasa, 10 September 2024. TEMPO/Randy
Kualifikasi Piala Dunia 2026: Shin Tae-yong Nilai Timnas Indonesia Punya Modal Bagus Hadapi Bahrain

Timnas Indonesia akan melakoni laga tandang melawan Bahrain pada lanjutan Grup C putaran ketiga Kualifikasi Piala Dunia 2026 zona Asia.


Bahrain vs Indonesia di Kualifikasi Piala Dunia 2026, Pelatih Dragan Talajic Yakin Menang Meski Tidak Mudah

6 jam lalu

Tim Bahrain saat melakukan sesi latihan sebelum bertanding melawan Indonesia pada Piala Dunia FIFA 2026. Dok. Instagram.com/bahrainnt
Bahrain vs Indonesia di Kualifikasi Piala Dunia 2026, Pelatih Dragan Talajic Yakin Menang Meski Tidak Mudah

Pelatih Bahrain, Dragan Talajic, yakin timnya bisa bermain bagus dan memetik kemenangan atas Timnas Indonesia. Ia menghormati skuad Garuda.


STY: Tidak Usah Risau dengan Memori Kelam Kalah dari Bahrain di 2012

7 jam lalu

Pelatih Timnas Indonesia Shin Tae-yong dalam sesi jumpa pers usai laga melawan Australia di Stadion Gelora Bung Karno, Senayan, Jakarta Pusat, Selasa, 10 September 2024. TEMPO/Randy
STY: Tidak Usah Risau dengan Memori Kelam Kalah dari Bahrain di 2012

Ketika ditanya mengenai kekalahan dari Bahrain 0-10 pada 2012 silam tersebut, STY menolak untuk fokus pada balas dendam.