TEMPO.CO, Jakarta - Graham Potter menjadi salah satu yang difavoritkan untuk posisi pelatih Timnas Inggris. Posisi itu kosong setelah Gareth Southgate mengundurkan diri usai kekalahan memilukan The Three Lions 1-2 dari Spanyol di final Euro 2024.
Namun, Potter masih bungkam ketika ditanya tentang prospek melatih Timnas Inggris setelah mendapat gelar doktor kehormatan dari Universitas Leeds Beckett. "Saya rasa hari ini bukan hari yang tepat untuk membicarakan hal itu," kata mantan pelatih Chelsea dan Brighton ini kepada BBC seperti dikutip Mirror, Jumat, 19 Juli 2024.
“Saya pikir Gareth telah melakukan pekerjaannya dengan luar biasa. Saya rasa tidak ada orang di negara ini yang lebih dihormati dalam sepak bola selain dia," ucapnya. “Dia dan timnya memimpin negara ini dan memimpin tim dengan cara yang sangat, sangat baik dan saya sangat menghormatinya."
“Hari ini adalah hari untuk mendoakan dia agar mendapatkan istirahat yang menyenangkan, karena dia pantas mendapatkannya, dan saya mendoakan yang terbaik untuknya apa pun yang dia lakukan di bagian selanjutnya dalam karirnya.”
Pria berkebangsaan Inggris, 49 tahun ini mengungkapkan, saat ini dia siap dan menantikan tantangan selanjutnya setelah istirahat tiga bulan dari sepak bola menyusul pemecatannya sebagai pelatih Chelsea pada April tahun lalu.
“Saya berbicara dengan banyak tim dan banyak klub, tetapi saya menyadari bahwa perjalanan (sebagai pelatih) adalah perjalanan yang panjang, perjalanan yang sulit,” katanya kepada Sky Sports News. “Kecuali ada kesempatan yang tepat datang, saya tidak akan terburu-buru untuk kembali ke dunia sepak bola."
Dia menegaskan kesempatan yang datang harus benar-benar tepat baginya. Setelah berbicara dengan beberapa klub, Potter merasa dirinya harus bersabar demi mendapatkan yang tepat. Selagi menunggu, ia manfaatkan waktunya bersama keluarga dan merenungkan apa yang sebenarnya akan dilakukannya.
Sekarang, dia merasa berada dalam posisi yang bagus, senang dan siap untuk tantangan berikutnya setelah istirahat dengan baik. Sebelumnya, dia harus berpindah tiga negara ketika menjalani pekerjaannya sebagai pelatih sepak bola.
"Penting bagi saya untuk beristirahat, merenung, dan memulihkan energi. Itu adalah saat yang tepat untuk melihat hal-hal lain, olahraga lain, tim lain, dan mengunjungi tempat-tempat. Saya merasa sangat siap, sangat bersemangat untuk kembali pada saat yang tepat. kesempatan datang," ujarnya.
Selain Graham Potter, Eddie Howe, Mauricio Pochettino, dan Lee Carsley, juga dikaitkan dengan jabatan pelatih Timnas Inggris.
MIRROR
Pilihan Editor: Reaksi Lionel Messi soal Kasus Rasisme yang Menjerat Enzo Fernandez Usai Menang Copa America 2024