TEMPO.CO, Jakarta - Pelatih Timnas Prancis U-23, Thierry Henry mengaku bangga terhadap anak asuhnya meski gagal meraih medali emas Olimpiade Paris 2024. Pasukannya kalah 3-5 dari Spanyol usai bertanding hingga babak perpanjangan waktu di final sepak bola putra, Jumat waktu setempat, 9 Agustus 2024.
Meski timnya gagal meraih medali emas, Henry tetap merasa bangga atas torehan timnya di Olimpiade Paris 2024. Dia mengatakan, bahwa perjalanan Les Bleus ini bakal selalu diingat sebagai momen yang mempersatukan negara.
"Itu tidak berakhir baik, tapi ada emosi, medali, dan perjalanan yang indah," kata Henry, seperti dilansir dari Reuters, Sabtu, 10 Agustus 2024.
Mantan pemain Arsenal dan Timnas Prancis ini menilai timnya telah menampilkan pertandingan yang luar biasa sehingga bisa dinikmati seluruh orang. Dia juga senang melihat atmosfer dukungan untuk tim tuan rumah. Masyarakat Prancis yang datang ke stadion mengenakan kaus dan membawa bendera untuk memberi dukungan ke timnya.
"Sulit untuk merayakan medali ini, tapi kami harus melakukannya. Ada perjalanan yang menakjubkan," ucapnya.
Prancis tampil dengan kekuatan penuh saat menghadapi lawannya, Spanyol di partai final Sepak Bola Putra Olimpiade Paris 2024. Pertandingan yang berlangsung di Stadion Parc des Princes, Paris itu menghasilkan drama delapan gol selama 120 menit.
Kedua tim tampil terbuka sejak awal menit pertandingan. Anak asuh Thierry Henry unggul lebih dulu, setelah gelandang Prancis, Enzo Millot sukses memanfaatkan blunder pertahanan Spanyol di menit ke-11.
Keunggulan Alexandre Lacazette dan kawan-kawan tak berlangsung lama. Pemain Spanyol yang bersinar di Olimpiade Paris 2024, Fermin Lopez cetak gol balasan di menit ke-17. Gelandang kreatif asal klub FC Barcelona itu lolos dari penjagaan bek Prancis, sehingga berhasil menceploskan bola ke pojok kiri gawang.
Fermin memborong dua gol saat pertandingan baru berjalan 25 menit. Pemain nomor punggung 11 ini berdiri di posisi yang tepat, memanfaatkan bola pantul dari tendangan Abel Ruiz di depan mulut gawang kiper Prancis Guillaume Restes.
Spanyol menambah keunggulannya tiga menit berselang. Kali ini pemain Villareal, Alex Baena yang membuat kiper Prancis mati langkah lewat tendangan bebas jarak dekat. La Furia Roja unggul 3-1 hingga babak pertama berakhir.
Di babak kedua, tim tuan rumah tampil menekan sejak awal laga. Spanyol praktis berusaha mengurangi tempo permainan. Sejumlah pergantian pemain yang dibuat pelatih Spanyol, Santi Denia ditujukan untuk bertahan mempertahankan keunggulan.
Hal itu justru dimanfaatkan oleh Prancis yang melesatkan tembakan-sundulan ke gawang kiper asal Paris Saint Germain, Arnau Tenas. Usaha Les Bleus memperkecil ketertinggalan baru tercipta di menit ke-79.
Lewat skema tendangan bebas dari sisi kanan gawang, Michael Olise berhasil menemukan Maghnes Akliouche. Sentuhannya membuat arah bola berubah, sehingga membuat kiper Spanyol terkecoh.
Drama menit akhir tercipta di pertandingan final Olimpiade Paris 2024. Wasit menunjuk titik putih di penghujung babak kedua usai bek Spanyol menjatuhkan Arnaud Kalimuendo di kotak penalti.
Jean-Philippe Mateta yang ditunjuk sebagai eksekutor tak menyia-nyiakan kesempatan itu. Prancis menyamakan kedudukan menjadi 3-3 hingga wasit meniup peluit akhir pertandingan 90 menit.
Prancis tampil percaya diri setelah berhasil menyamakan kedudukan. Di babak perpanjangan waktu 2 kali 15 menit, Prancis berusaha mencari gol kemenangan.
Sejumlah peluang tercipta, tetapi Arnau Tenas tampil cukup baik di bawah mistar gawang Spanyol. Bahkan kiper muda ini sukses menorehkan satu assist untuk gol penutup timnya.
Namun, cap pahlawan justru pada pemain pengganti, Sergio Camello. Di babak extra time, penyerang muda asal Rayo Vallecano ini mencetak dua gol. Gol Camello tercipta di menit ke-100 dan 120. Dwigolnya membawa Spanyol menang meyakinkan 5-3 atas Prancis dan meraih medali emas.
REUTERS
Pilihan Editor: Olimpiade Paris 2024: Timnas Spanyol U-23 Raih Medali Emas Usai Kalahkan Prancis 5-3, Akhiri Penantian 32 Tahun