TEMPO.CO, Jakarta - PSSI dan pengelola Garuda ID merespons terhambatnya proses registrasi akun Garuda ID, terutama adanya penolakan saat mengunggah foto wajah. Keduanya pun memberikan panduan swafoto yang bisa diterima sistem untuk membeli tiket pertandingan Timnas Indonesia vs Jepang dan Arab Saudi itu.
Melalui akun resmi Instagram @pssi, @timnasindonesia, dan @officialgarudastore pada Selasa, 29 Oktober 2024, mereka memberikan beberapa tahapan yang tak boleh dilakukan saat mengunggah foto.
Pertama, memperhatikan latar dan angle wajah agar tak berpose dengan mata miring, posisi tidak di tengah frame, gaya potret, dan latar yang berlebih. Garuda ID menginginkan posisi wajah pendaftar simetris dengan frame yang tersedia dengan menghadap ke kamera.
Kedua, perihal tata letak yang tak terlalu jauh atau terlalu dekat. PSSI bahkan memberikan contoh yang benar, pose terlalu jauh dan terlalu dekat diberi tanda silang dan foto yang simetris layaknya pasfoto. Ketiga, pendaftar tidak mengunggah foto wajah dengan keadaan blur atau noise. Foto wajah pendaftar diharuskan bersih dan jelas.
Keempat perihal aturan pemakaian aksesoris seperti kacamata. Pendaftar dilarang mengunggah foto wajah menggunakan lensa berwarna gelap, pantulan cahaya dari lensa, bingkai kacamata yang terlalu berat, dan bingkai kacamata yang menutupi mata.
Kelima, Garuda ID menetapkan kepada para pengguna hijab agar tak menutup wajahnya seperti pada gambar wanita bercadar. Kemudian dilarang mengunggah foto yang ada bayangan hijab di wajahnya, melainkan mengenakan hijab dengan menampilkan wajah yang jelas.
Keenam, pendaftar tak diperbolehkan mengedit foto secara berlebihan, seperti memalingkan wajah, warna kulit jadi tak alami karena efek, terlalu terang, terlalu gelap, warna pudar, dan terpiksel. Ketujuh, perihal gaya rambut yang tak menutupi sebagian wajah dan mata. Rambut menutupi mata atau mata yang tertutup tak diperkenankan.
PSSI memberlakukan aturan baru untuk membeli tiket pertandingan Timnas Indonesia. Dalam proses mendaftar pada platform Garuda ID, ada kewajiban mengunggah KTP dan foto selfie untuk memastikan sistem pengenalan wajah.
Baik PSSI lagi pihak Garuda ID menyadari, ada kekhawatiran dari publik mengenai keamanan data yang mereka masukkan ketiga refistrasi. PSSI memastikan bahwa sudah ada konsultan yang menangani data dan menjamin keamanan data para pendaftar Garuda ID.
“Mengenai keamanan data, kami sudah minta konsultan yang memang fokusnya menangani data. Sehingga nanti di sini pun dianggap lolos untuk ISO 27000. Kami mau konsultan memandu semua keamanan sistem kami,” kata anggota Komite Eksekutif (Exco) PSSI Arya Sinulingga dalam konferensi pers di Stadion Utama Gelora Bung Karno pada Kamis, 24 Oktober 2024.
Klaim kepastian keamanan data itu, kata Arya, merupakan tanggung jawab PSSI yang berevolusi mengubah sistem penonton di stadion agar tak membludak dan tak terhindar dari calo. Sedangkan perihal peruntukan kewajiban pendaftaran Garuda ID, Arya mengatakan, berdasarkan penuturan Ketua PSSI Erick Thohir bahwa Garuda ID berlaku untuk semua pihak tanpa ada pembedaan.
Pilihan Editor: 3 Alasan Rodri Layak Raih Penghargaan Ballon d'Or 2024, Capaian di Klub dan Timnas Spanyol Jadi Sorotan