TEMPO.CO, Jakarta - Persatuan Sepak Bola Seluruh Indonesia (PSSI) menargetkan posisi empat besar dalam turnamen Al-Nakbah Internasional di Palestina, 13-23 Mei mendatang. Meski harus bersaing dengan negara kuat sepak bola, seperti Uzbekistan, Tunisia, Irak, dan Yordania, PSSI optimistis target itu mampu dicapai.
"Empat besar saya rasa sudah bagus dan kita bisa mencapainya," kata koordinator tim nasional PSSI, Bob Hippy, Sabtu, 14 April 2012.
Selain empat negara kuat sepak bola tadi, turnamen itu juga akan diikuti Sri Lanka, Pakistan, dan Mauritania. "Nah, jika berhadapan dengan Sri Lanka atau Pakistan, saya yakin kita bisa menang," ujar Bob.
Optimisme tim, kata Bob, juga terangkat menyusul pemanggilan pemain-pemain Liga Super Indonesia ke dalam tim. "Itu (pemanggilan pemain LSI) permulaan yang bagus bagi tim. Kedatangan mereka (pemain LSI) memberi sedikit harapan karena akan menambah semangat pemain yang sudah ada," kata Bob.
Dari semua pemain LSI yang dipanggil, kata Bob, sampai saat ini memang belum ada yang memberikan konfirmasi kehadiran. Namun ia percaya pemain-pemain itu akan tetap memenuhi panggilan PSSI. "Setelah dipanggil tapi tak kunjung datang, itu sudah menyangkut nasionalisme," ujar Bob.
Kemarin, PSSI resmi melakukan pemanggilan kepada pemain ISL untuk memperkuat timnas. Pemanggilan itu merupakan solusi kepengurusan Djohar Arifin Husin, setelah rekonsiliasi yang dilakukan kepada klub mentok di tengah jalan.
Selain itu, PSSI juga memanggil sembilan pemain nasional yang selama ini memperkuat tim asing. Jadi tim PSSI nanti akan penuh bintang sepak bola nasional.
Sesuai dengan jadwal, 45 pemain yang dipanggil ini akan menjalani seleksi mulai 16-22 April di Bantul, Yogyakarta. Pemain yang lolos seleksi selanjutnya menjalani pemusatan latihan mulai 22 April hingga 10 Mei atau satu hari menjelang keberangkatan ke Palestina.
ARIE FIRDAUS