TEMPO.CO, Jakarta - Pasangan ganda campuran muda pemusatan latihan nasional (pelatnas) Pengurus Pusat Persatuan Bulu Tangkis Seluruh Indonesia (PP PBSI), Edi Subaktiar/Gloria Emanuella Widjaja, batal mengikuti turnamen bulu tangkis London Grand Prix Gold 2013. Edi/Gloria semestinya bertanding hari ini, 2 Oktober 2013, melawan pasangan Inggris Gary Fox/Sophie Brown.
Menurut Kepala Pelatih Ganda Campuran PP PBSI, Richard Mainaky, batalnya Edi/Gloria ke London, Inggris, disebabkan masalah keimigrasian. “Saat tiba di Singapura Minggu (29 September 2013) malam, Edi tidak bisa melanjutkan ke London karena dia masih di bawah umur,” kata Richard kepada Tempo, melalui sambungan telepon.
Edi bertutur, untuk berangkat ke Inggris dia menggunakan visa spesial sehingga harus didampingi. Pada visanya, tertera nomor paspor pelatih ganda putra Aryono Miranat dan dan pelatih tunggal putra Marleve Mainaky. Juara dunia junior BWF (Federasi Bulu Tangkis Dunia) ini bisa berangkat hanya jika ada salah satu dari kedua orang itu yang mendampingi.
“Sayangnya, karena komunikasi yang kurang baik, dua pelatih ini sudah berangkat ke London,” tutur Edi. Aryono dan Marleve berangkat sehari sebelumnya bersama tim Indonesia. Akibatnya, Edi dan Gloria terpaksa batal berangkat.
Edi dan Gloria sebenarnya harus berangkat pada Sabtu malam. Namun, mereka memundurkan jadwal keberangkatan karena berhasil menembus semifinal di Indonesian Grand Prix Gold di Yogyakarta. Pada Sabtu malam mereka harus melawan Praveen Jordan/Vita Marissa, yang menghentikan langkah mereka ke final.
Penampilan Edi/Gloria pun mendapat apresiasi dari Richard. “Mereka memberi harapan. Begitulah kalau disiplin berlatih,” ujar Richard.
Edi mengatakan, dengan batalnya mereka berangkat ke Inggris. Pasangan pratama itu akan mengikuti turnamen Korea Terbuka Grand Prix Gold bulan depan.
Dengan absennya Edi/Gloria, wakil ganda campuran Indonesia di London Grand Prix Gold ini tinggal dua pasangan, yaitu Lukhi Api Nugroho/Annisa Saufika dan Irfan Fadhilah/Weni Anggraeni.
Richard mengatakan, target nomor ganda campuran di London hanyalah menambah jam terbang. “Saya ingin melihat bagaimana penampilan mereka saat melawan pemain-pemain unggul dunia,” ujarnya.
GADI MAKITAN