TEMPO.CO, Pamekasan-Dua kekalahan beruntun yang dialami kesebelasan Persepam Madura United dalam lanjutan kompetisi ISL wilayah timur berujung pada pemecatan pelatih Daniel Rukito.
Manajemen Persepam tidak puas dengan peforma tim. Klub kebanggaan masyarakat Madura itu menuai hasil buruk dalam enam laga terakhir. Persepam MU hanya mengoleksi lima poin dari sekali menang, dua kali imbang, dan tiga kali kalah.
Dua kekalahan telak dialami saat menjamu Persela Lamongan dengan skor 3-0 dan persebaya surabaya dengan skor 1-4. PMU juga menjadi klub yang paling banyak kebobolan di ISL dengan 15 gol.
“Harus kami akui, dan kami sangat berterima kasih atas peran Daniel Roekito selama ini, beliau telah ikut andil dalam pembangunan sepakbola Madura," kata Manager Persepam Madura United, Achsanul Qosasi, kepada wartawan, Minggu, 16 Maret 2014.
Selain karena hasil buruk yang membuat persepam berada satu strip di atas juru kunci klasemen sementara Indonesia Super League, menurut Achsanul, pemecatan tersebut juga mempertimbangkan kondisi kesehatan Daniel Rukito. "Kondisi kesehatan beliau juga sudah tidak memungkinkan," ujarnya.
Achsanul mengatakan, meski dipecat, hubungan Persepam dengan Daniel Rukito tetap baik. "Madura dan DR (Daniel Roekito) tetap bersahabat. Silaturahmi dengan DR tetap harus kita jalankan," kata dia.
Saat ini, Persepam mencari pelatih baru. Target untuk pelatih baru, kata dia, tidak muluk yaitu mampu membawa Persepam MU finish lebih baik dari tahun sebelumnya yaitu finis di atas 10 besar.
MUSTHOFA BISRI