TEMPO.CO, Concepcion - Pelatih tim Paraguay, Ramon Diaz, dikenal jagoan memotivasi pemain untuk bermain mati-matian menghadapi lawannya. Hal inilah yang dia tunjukkan ketika Paraguay menahan Argentina 2-2 pada babak penyisihan Grup B turnamen sepak bola antarnegara Copa America atau Piala Amerika, 13 Juni lalu. Waktu Paraguay tertinggal di babak awal 2-0, sebelum kemudian menyamakan kedudukan 2-2.
Kehebatan Diaz dalam memotivasi pemainnya itulah yang akan diuji lagi pada pertandingan babak semifinal di Stadion Municipal de Concepción, Kota Concepción, Cile, Selasa waktu setempat, atau Rabu pagi, pukul 06.30 WIB, 1 Juli 2015. Pertandingan dipimpin wasit asal Brasil, Sandro Ricci.
Ketika hal itu ditanyakan oleh para wartawan, Diaz dengan nada merendah menyatakan ia tidak sehebat itu. Diaz juga menyatakan tidak pernah menjanjikan kepada para pemainnya untuk menjuarai Copa America kali ini. “Tanya saja kepada para pemain?” tutur Diaz.
Menurut Diaz, para pemain Paraguay memiliki semangat bertarung hebat meskipun ditekan, tapi mereka mampu bertahan dengan sangat baik.
Pernyataan Diaz itu juga didukung pemain depannya, Nelson Valdez dan Edgar Benitez. Valdez melihat pada pertandingan babak penyisihan grup Paraguay yang tertinggal dari Argentina kemudian dapat menyamakan kedudukan karena mereka tidak membiarkan pemain Argentina mendominasi permainan. Adapun Benitez menyatakan ia dan rekan-rekan setimnya akan tampil tanpa beban melawan Argentina yang lebih difavoritkan. Paraguay merupakan finalis Copa America 2011.
Sementara itu pelatih Argentina, Gerardo Martino, tidak mau menganggap enteng Paraguay yang pernah lima tahun dia tangani menjelang Piala Dunia 2010 di Afrika Selatan. Menurut Martino, para pemain Paraguay memiliki semangat bertanding luar biasa bagus. “Saya tahu Paraguay karena pernah menanganinya. Kalau Anda memiliki peluang, maka ambil dan manfaatkan sampai pertandingan berakhir. Hal ini disebabkan para pemain Paraguay tak kenal menyerah, ibarat siap tampil sampai mati,” kata Martino yang juga pernah menangani Barcelona pada 2013-2014.
REUTERS | GOAL | ESPN