TEMPO.CO, Jakarta - Turnamen sepak bola Piala Kemerdekaan bebas diikuti klub-klub yang ada di Indonesia, meskipun 18 klub telah mendatangani pakta intergritas. Sudah 21 klub yang menyatakan ikut turnamen yang digagas Kantor Menteri Pemuda dan Olahraga.
Menurut Menpora Imam Nahrawi, tidak ada paksaan dan sanksi bagi klub untuk mengikuti atau tidak turnamen memperingati HUT ke-70 kemerdekaan Indonesia. "Kami tak akan meniru 'sebelah', apalagi mengancam akan mendegradasi sebuah klub," kata Menteri Imam di Jakarta Jumat, 3 Juli 2015.(baca: Persib Beri Sinyal Ikut Piala Kemerdekaan)
Malahan bagi klub yang telah membubarkan timnya, semisal Persib (Bandung), diberi kesempatan untuk ikut serta. "Jika Persib Bandung ingin ikut tak ada masalah, turnamen ini terbuka untuk siapa saja," ucapnya.
Turnamen ini untuk mengisi kekosongan menyusul dihentikannya kompetisi nasional Liga Bank Nasional Qatar oleh PSSI terkait dibekukannya badan sepak bola tersebut oleh Menpora. Pembekuan PSSI dan dibentuknya Trim Transisi oleh Menpora membuat Indonesia diskors badan sepak bola dunia FIFA sampai batas waktu yang tidak ditetapkan.(baca: Piala Kemerdekaan Digelar Tim Transisi,Persis Pilih Tak Ikut)
Sementara itu anggota Tim Transisi, Zuhairi Misrawi menambahkan panitia Piala Kemerdekaan akan memfasilitasi 22 orang pemain dengan 6 official untuk sebuah klub. Satu klub hanya boleh menggunakan 1 pemain asing.
Turnamen yang akan dimulai 1 Agustus mendatang itu dibagi dalam tiga grup pada babak penyisihan nanti, yaitu Grup A (Sumatera): PSMS Medan, PSPS Pekanbaru, Persires, Lampung FC, Persitara, Kalteng Putra.
Grup B (Banten): Perserang, Cilegon United, Persika Karawang, PSIR Rembang, Persip Pekalongan, Persidago Gorontalo. Adapun Grup C (Jawa Timur): Perspam Madura, Persebo Jaya Bondowoso, Madiun Putra, Persikap Pasuruan Jaya, Persatu Tuban, Persinga Ngawi.
GANGSAR PARIKESIT