TEMPO.CO, Padang - Semen Padang berhasil merebut tiket ke babak final turnamen Piala Jendaeral Sudirman setelah menaklukan Pusamania Borneo FC lewat drama adu penalti pada laga kedua babak semifinal di Stadion Agus Salim Padang, Sabtu 16 Januari 2016.
Pusamania Borneo sebenarnya memiliki peluang besar untuk lolos ke babak final. Mereka hanya butuh hasil imbang karena sudah unggul agregat dua gol dari tim tuan rumah. Namun, Semen Padang mematahkan laju Pesut Etam ke final setelah mencetak dua gol dan menyeimbangkan skor agregat menjadi 2-2. Dalam drama adu penalti, Yu Hyoon Ko dan kawan-kawan berhasil menanduk tim tamu dengan skor 4-2.
Pelatih Pusamania Borneo Kas Hartadi mengatakan, Semen Padang tampil bagus dalam pertandingan ini. Strategi menyerang yang diterapkan Nil Maizar berhasil menekan anak asuhnya. "Kami tertekan sejak menit-menit awal babak pertama. Kami kewalahan," ujarnya usai pertandingan, Sabtu malam, 16 Januari 2016.
Menurut Kas, hingga babak kedua, Hamka Hamzah dan kawan-kawan kesulitan keluar dari tekanan Semen Padang. "Akhirnya pertahanan kami bocor juga," ujarnya.
Kas berupaya untuk keluar dari tekanan. Ia menarik Febri Setiadi Hamzah untuk diganti dengan penyerang Herman Dzufamo pada manit 26. Namun, pemain asal Kamerun itu tidak berkutik. Sehingga Kas kembali menariknya keluar lapangan pada babak kedua.
Sejak babak pertama, Semen Padang menekan pertahanan Borneo yang dikawal Goran Gancev dan Hamka Hamzah. Sejumlah peluang tercipta. Namun, hingga 45 menit usai, skor kacamata masih bertahan.
Semen Padang baru mampu menciptakan gol pada menit 50, lewat tendangan keras Yu Hyoon Ko. Pemain asal Korea membuat penonton di Stadion H Agus Salim pun bersorak riang.
Peluang Semen Padang semakin terbuka. Intensitas serangannya kembali ditingkatkan. Alhasil, menjelang istirahat minum, Stadion H Agus Salim kembali bergemuruh. Gelandang Rudi berhasil menggandakan keunggulan Semen Padang. Tendangan kerasnya dari dalam kotak penatil itu merobek gawang Galih pada menit 73.
ANDRI EL FARUQI