TEMPO.CO, Padang - Stadion H Agus Salim bergemuruh. Suara riuh ribuan penonton pun bergema. Kembang api menari-nari di langit Kota Padang, merayakan kemenangan tim sepak bola Semen Padang.
Tim berjulukan Kabau Sirah itu berhasil merebut tiket final turnamen Piala Jenderal Sudirman setelah menaklukan Pusamania Borneo lewat drama adu penalti di Stadion H Agus Salim, Kota Padang, Sumatera Barat, Sabtu malam, 16 Januari 2016.
Bagi Semen Padang, laga ini cukup berat. Sebab, mereka harus bekerja keras untuk mengejar agregat dua gol dari tim tamu. Namun, tim kebanggaan urang awak itu membuktikan keperkasaannya di hadapan ribuan pendukungnya.
Dua gol Semen Padang pada pertandingan normal membuyarkan ambisi tim berjulukan Pesut Etam ke final. Agregat skor pun menjadi sama, 2-2. Pertandingan dilanjutkan dengan adu penalti yang berakhri dengan kemenangan Semen Padang.
Hendra Bayauw, salah satu pemain Semen Padang, mengaku tegang saat pertandingan berlangsung. Apalagi, mereka dipatok target menang demi harga diri. Beruntung, penampilanya bersama rekan-rekan setimnya tak mengecewakan.
"Kami bermain cukup bagus. Suporter memberikan dukungan dan motivasi untuk kami," ujarnya saat ditemui Tempo, usai pertandingan, di Stadion H Agus Salim, Sabtu malam, 16 Januari 2016.
Rupanya, sebelum pertandingan, Bayauw bernazar akan memberi sedekah pada orang-orang yang tidak mampu apabila berhasil mengantarkan timnya ke final. Setelah Semen Padang lolos final, dia pun berjanji akan melakukan nazarnya itu.
Tak hanya Bayauw yang bernazar. Irsyad Maulana, pemain sayap Semen Padang, juga bakal melakukan hal yang sama untuk anak-anak yatim piatu.
"Ini sudah saya niatkan jauh-jauh hari. Semen Padang lolos, saya akan ke panti asuhan," ujar Irsyad, kepada Tempo, Sabtu malam.
Bagi Irsyad, rezeki yang didapat bukan seutuhnya untuk diri sendiri. Menurut dia, ada hak orang lain di sana.
ANDRI EL FARUQI